Sabtu, 12 Oktober 2013

#SaturdayPost : Perang Dunia 1-2

 World War 1






A. Latar Belakang Perang Dunia I

  • Sebab Umum
  1. Adanya pertentangan antara negara-negara eropa seperti antara Jerman dengan Perancis, Jerman dengan Inggris dan Jerman dengan Rusia. Penyebab pertentangan antara Jerman dengan Perancis karena Perancis ingin melakukan politik kevanche, Perancis balas dendam terhadap Jerman atas kekalahannya pada perang tahun 1870-1871. Sedangkan pertentangan antara Jerman dengan Inggris karena Inggris merasa tersaingi oleh Jerman dalam bidang Industri, daerah jajahan dan pembangunan Angkatan Laut yang dilakukan oleh Jerman.
    Untuk penyebab pertentangan Jerman dan Rusia karena Jerman dianggap menghalangi Politik Air Hangat Rusia yang akan menerobos ke laut tengah.
  2. Adanya politik persekutuan/System of Alliances politik persekutuan tersebut terbentuk karena masing-masing negara di Eropa merasa terancam oleh negara tertentu sehingga membentuk persekutuan yang memputai kesepakatan apabila salah satu anggota persekutuan diserang, maka anggota yang lain harus membantuinya. Politik persekutuan yang terbentuk adalah TRIPLE ALLIANTIE tahun 1882 dengan anggotanya Jerman Austria dan Italia, sedangkan persekutuan yang lain adalah TRIPLE ENTENE tahun 1907 yang beranggotakan Inggris, Rusia dan Perancis.
  3. Perlombaan senjata yang timbul akibat adanya alliansi masing-masing negara saling curiga mencurigai dan saling mempersenjatai diri. 
  • Sebab Khusus 
Tahun 1914 tentara Austria mengadakan latihan perang di Bosnia. Bagi Serbia latihan perang tersebut merupakan tindakan provokatif atau tantangan, karena Serbia ingin menguasai Bosnia Herzegowna sebagai akibatnya putra mahkota Australia, yaitu Frans Ferdinand yang mengunjungi latihan perang tersebut dibunuh Jerman untuk mengumumkan perang kepada Rusia tgl 1 Agustus 1914, karena Rusia mendukung Serbia. dan tgl 3 Agustus 1914 Jerman mengumumkan perang kepada lagi terhadap Jerman tgl 4 Agustus 1914. ( gambar penangkapan gavrillo princip setelah menembak mati Frans Ferdinand )

Terbunuhnya Putra Mahkota Austria Francis Ferdinand di Sarajevo pada tanggal 28 Juni 1914 oleh Gavrilo Princip (anggota gerakan Serbia Raya). Kejadian tersebut menyulut meletusnya Perang Dunia I. 

Hampir semua negara yang ada di Eropa terlibat Perang Dunia I. Pihak-pihak yang terlibat dalam Perang Dunia I adalah:
  1. Pihak Sentral (blok Jerman) yang terdiri atas 4 negara, yaitu Jerman, Turki, Bulgaria, Austria-Hongaria.
  2. Pihak Sekutu (blok Perancis) yang terdiri atas 23 negara yang antara lain: Perancis, Rusia, Inggris, Italia, Amerika Serikat, Serbia, Belgia, Rumania, Yunani, Portugal, Jepang.
Pada mulanya Italia bersikap netral, namun tahun 1915 mengumumkan perang terhadap Austria. Begitu pula Amerika Serikat pada mulanya bersikap netral, namun pada tahun 1917 mengumumkan perang terhadap Jerman, karena Jerman melakukan perang laut tak terbatas, yang mengakibatkan kapal dagang AS ikut tenggelam.


B.  Kronologi Perang Dunia 1

1. Tahun 1914
  • 28 Juni 1914: Terjadi pembunuhan terhadap Archduke Franz Ferdinand beserta isterinya. Pembunuhan ini terjadi di Sarajevo (sekarang ibukota Bosnia- & Herzegovina) dan dilakukan oleh kelompok radikal Bosnia-Serbia, Gavrilo Princip.
  • 23 Juli 1914: Austria-Hungaria memberikan ultimatum berisi 10 (sepuluh) tuntutan kepada Serbia.
  • 25 Juli 1914: Serbia menerima 8 dari 10 ultimatum di atas. Sikap Serbia ini tidak disetujui oleh Austria-Hungaria dan sebagai imbasnya, putuslah hubungan diplomatik antara kedua negara.
  • 26 Juli 1914: Kekuatan-kekuatan Eropa mulai menggeliat dan bergerak.
  • 28 Juli 1914: Austro-Hungaria mengumumkan perang melawan Serbia.
  • 29 Juli 1914: Kapal-kapal perang Austro-Hungaria yang bersiaga di Sungai Danube membombardir Beograd (ibukota Serbia). Serbia tidak tinggal diam dan membalas serangan ini.( gambar Kota Beograd setelah di bombardir kapal perang Austria-Hungaria)
  • 1 Agustus 1914: Jerman mengumumkan perang melawan Rusia.
  • 3 Agustus 1914: Jerman mengumumkan perang melawan Prancis dan Belgia.
  • 4 Agustus 1914: Jerman menduduki Belgia. Pada waktu yang sama, Britania menyatakan perang terhadap Jerman, sedangkan Amerika Serikat bersikap netral.( Gambar ketika Jerman menduduki Belgia)

  • 5 Agustus 1914: Schlieffen Plan yang dirancang oleh pihak Jerman di bawah komando Lundendorff dilanggar di kota Liege.
  • 6 Agustus 1914: Austro-Hungaria mendeklarasikan perang melawan Rusia berbarengan dengan tantangan Serbia kepada Jerman.
  • 7 Agustus 1914: British Expeditionary Force (BEF) tiba di Prancis dan mulai menduduki daerah Mons, Belgia
  • 12-21 Agustus 1914: Austro-Hungaria yang berkekuatan 200.000 orang tentara menduduki Serbia. Pasukan ‘tuan rumah’ yang kalah jumlah bertarung habis-habisan untuk mempertahankan diri dalam pertempuran di Sungai Jadar. Luar biasa! Mereka berhasil mengusir pasukan Austro-Hungaria pada tanggal 26 Agustus 1914. (gambar pasukan Serbia memukul mundur Tentara Austria-Hungaria)
  • 14-22 Agustus 1914: Tentara Prancis menyerang Lorraine, Jerman melakukan serangan balik, memaksa Prancis pulang kandang ke Nancy.
  • 16 Agustus 1914: Liege menyerah pada First Army dan Second Army Jerman yang merangsek wilayah tersebut lewat Sungai Meuse. Tentara Belgia menyerah.
  • 17-19 Agustus 1914: Tentara Rusia menduduki Prusia Timur namun berhasil ditahan oleh Eight Army Jerman. Rusia dipukul mundur hingga perbatasan.
  • 18 Agustus 1914: Tentara Belgia kalah bertempur dan mundur ke kota Antwerp. Di sana ternyata telah menunggu tentara Jerman dan memaksa mereka untuk melarikan diri hingga perbatasan Prancis.
  • 19 Agustus 1914: Presiden Amerika Serikat, Woodrow Wilson, dalam pidatonya di hadapan Senat, menatakan bahwa Amerika Serikat harus tetap bersikap netral ‘untuk menyalamatkan jiwa umat manusia’.
  • 20 Agustus 1914: Tentara Jerman merebut kota Brussels (ibukota Belgia). Hindenburg dan Ludenhoff mengambil komando tentara untuk front Timur.
  • 20-25 Agustus 1914: Prancis mengalami kekalahan besar dalam pertempuran di wilayah Selatan Belgia dan Luksemburg. Mereka dipukul mundur hingga Sungai Meuse dan Sungai Marne dekat daerah Verdun.
  • 23-27 Agustus 1914: Sementara itu, di Mons, BEF bertempur melawan First Army Jerman yang dipimpin oleh Kluck dan pihak Inggris dipaksa menyerah.
  • 26-31 Agustus 1914: Tentara Austro-Hungaria bergerak menuju Polandia dengan mengitari daerah rawa-rawa Pripet. Pada waktu bersamaan Rusia menderita kekalahan telak dari Jerman dalam Pertempuran Tannenberg dan pendudukan mereka di Prusia Timur berakhir. (gambar pertempuran Tanenberg, 170.000 tentara Rusia tewas dalam pertempuran tersebut)
  • 5-10 September 1914: Jerman mendapatkan serangan balik dari dua pihak, Inggris dan Prancis, dalam Pertempuran Marne. (gambar pertempuran Marnes, 263.000 tentara Sekutu dan 220.000 tentara Jerman tewas dalam pertempuran tersebut)
  • 7-18 September 1914: Pertempuran di Sungai Drina. Tentara Austro-Hungaria melancarkan misi kedua ke Serbia. Tentara Serbia yang dipimpin oleh Putnik menarik diri dan bertahan di Beograd. (Pertempuran  ini sangat berdarah bagi kedua belah pihak, dengan Austria, Jerman dan Bulgaria kehilangan 313.500 korban gabungan, dan Serbia kehilangan lebih dari 320.000 tentara)
  • 9 September 1914: Jerman dipukul mundur dalam Pertempuran Marne dan lari ke Noyon dan Verdun. Pertempuran berakhir dan gagallah Schlieffen Plan. Tentara Belgia menyerang Jerman di luar Antwerp. (Meskipun Sekutu Menang, pertempuran ini sangat mahal, jumlah korban pasukan Sekutu 263.000 jiwa, dan Jerman 220.000. Selain itu, pertempuran memaksa Jerman mundur dan kemudian konsolidasi dan mulai membangun benteng, menyebabkan Sekutu untuk merespon dan mengarah mereka pada peperangan parit berdarah yang menjadikan ciri pertempuran di Front Barat.)
  • 9-14 September 1914: Jerman menyerang Rusia di Masuria dan berhasil mengusir Rusia dari daerah itu.
  • 14 September 1914: Dari pihak Jerman, General Staff Moltke diganti oleh Falkenhayn.
  • 15-18 September 1914: Tentara Sekutu yang dipimpin oleh Joffre menyerang tentara Jerman dalam Pertempuran Aisne, namun penyerangan ini tidak membawa hasil. Dalam serangkaian manuver, sekutu berhasil unggul dalam peristiwa yang dikenal dengan nama ‘Race to the Sea’.
  • 22 September 1914: U-boat milik Jerman, U-9, menenggelamkan tiga kapal cruiser Inggris (Aboukir, Hogue dan Cressy) di lepas pantai Belanda. Jumlah korban serangan ini adalah 1.400 orang. Sebagai reaksinya, Inggris mengadakan serangan udara untuk pertama kalinya terhadap Jerman.( gambar HMS Aboukir kapal perang milik Inggris
  • 22-24 September 1914: Pertempuran Artois. ( Gambar pasukan Sekutu sedang bersiap menghadapi pasukan Jerman dalam Pertempuran Artois 1914-1915. bawah peta pertempuran Artois, Notre Dame, Lorette)
  • 28 September 1914: Ninth Army di bawah pimpinan Hindenburg mulai mendesak posisi Rusia di wilayah selatan Warsawa.
  • 6-8 Oktober 1914: Tentara Belgia dievakuasi dari Antwerp.
  • 10 Oktober 1914: Antwerp jatuh ke tangan Jerman.
  • 13 Oktober 1914: Untuk pertama kalinya Kanada mengirimkan tentaranya ke Inggris.
  • 16-17 Oktober 1914: Tentara ANZAC berangkat ke Eropa.
  • 19 Oktober 1914: Tentara Sekutu yang dipimpin oleh Haig melakukan serangan balik di Flanders. Peristiwa ini dikenal sebagai ‘First Battle of Ypres’.
  • 29 Oktober 1914: Turki menyatakan perang terhadap Rusia, Prancis, dan Inggris. Peristiwa ini ditandai dengan pemblokiran Selat Dardanelle.( gambar peta Selat Dardanelle, Turki. menghubungkan Laut Mediterania dengan Laut Hitam)
  • 2 Nopember 1914: Serbia dan Rusia menyatakan perang terhadap Turki.
  • 3-4 Nopember 1914: Afrika Timur yang dikuasai oleh Jerman mendapatkan serangan dari pihak Inggris. Tentara Inggris menyerang daerah ini melalui pelabuhan Tanga, namun serangan ini digagalkan oleh Lettow-Vorbeck. Pertempuran Afrika Timur menjadi awal gerilya Jerman melawan Inggris selama empat tahun. (gambar seorang tentara Jerman sedang melatih Tentara Togo menggunakan senapan mesin )
  • 5 Nopember 1914: Inggris dan Prancis menyatakan perang melawan Turki. (gambar kapal selam Perancis berusaha menerobos blokade Turki di Selat Dardanelle)
  • 7 Nopember 1914: Tentara Jerman yang berada di Tsingtao, Cina, menyerah dari Jepang. Sedangkan Jerman kehilangan 700 orang tentara.
  • 12 Nopember 1914: Datangnya musim dingin mengakhiri membuat ‘First Battle of Ypres’ terhenti. Banyak korban jiwa yang diderita oleh Sekutu. Di perbatasan Laut Utara hingga Swiss banyak dibangun parit. ( gamabr pasukan Sekutu berlindung di dalam parit dalam First Battle of Ypres dalam pertempuran ini Sekutu kehilangan total 448.614 orang dan Jerman 400.000.orang)
  • 11-25 Nopember 1914: Jerman meluncurkan Ninth Army untuk menghadapi Rusia di Galicia. Statistik pertempuran ini adalah 35.000 korban jiwa pada pihak Jerman dan 100.000 korban jiwa pada pihak Rusia.
  • 2 Desember 1914: Tentara Austro-Hungaria menduduki Beograd.
  • 3-9 Desember 1914: Tentara Serbia di bawah pimpinan Putnik menyerang tentara Austro-Hungaria dalam Pertempuran di Sungai Kolubara. Serangan Serbia ini berhasil mengusir Austro-Hungaria dari negara tersebut.
  • 14-24 Desember 1914: Sekutu memulai serangan besar-besaran di sepanjang front Barat namun kurang berhasil.
  • 25 Desember 1914: Jerman dan Inggris menyatakan gencatan senjata untuk menghormati hari Natal. Gencatan senjata ini berlangsung selama satu pekan.

2. Tahun 1915
  • - 18 Februari  1915: Jerman mulai melakukan blokade kepada inggris
  • - 25 April 1915: pasukan sekutu mendarat di Semenanjung Gallipoli,Turki
  • - 7 Mei 1915: kapal selam Jerman menenggelamkan kapal laut AS, Lusitania ( gambar tenggelamnya kapal penumpang Lusitania milik Inggris setelah di torpedo kapal selam Jerman, lebih dari 1000 penumpang tewas dalam peristiwa tersebut. dimana sebagian besar penumpang adalah warga negara Amerika Serikat, peristiwa tersebut membuat Amerika Serikat ikut terlibat dalam Perang Dunia 1)
  • - 23 Mei 1915: Italia mengumumkan perang kepada Australia-Hongaria. Peristiwa itu mengawali pertempuran di front italia.
3. Tahun 1916
  • - 21 Februari 1916: pasukan Jerman memulai pertempuran Verdun
  • - 31 Mei – 1 Juni 1916: armada laut inggris menyerang armada laut Jerman dalam pertempuran Jutland
  • - 1 Juli 1916: Pasukan sekutu memulai pertempuran Somme

4. Tahun 1917
  • - 1 Februari 1917: Jerman mengumumkan perang laut tak terbatas
  • - 6 April 1917: AS mengumumkan perang kepada jerman
  •  9 April 1917,pertempuran Arras, pertempuran ditutup pada tanggal 16 Mei 1917, keemajuan pasukan Inggris sempat terhenti. Meskipun kemenangan Inggris taktis, pertempuran tidak menghasilkan terobosan berarti yang diharapkan.Inggris kehilangan 158.000 tentara dalam serangan itu, dan Jerman 120.000 kematian.

  • - 24 Juni 1917:  pasukan AS mendarat di Prancis
  • - 15 Desember 1917: Rusia menandatangani perjanjian gencatan senjata dengan Jerman. Peristiwa itu mengakhiri pertempuran di Front Timur.

5. Tahun 1918
  • - 8 Januari 1918: presiden AS Woodrow Wilson mengumumkan 14 pokok perdamaian, yang dikenal sebagai Fourteen Points
  • - 3 Maret 1918: Rusia menandatangani Perjanjian Brest-Litovsk
  • - 21 Maret 1918: Jerman melakukan serangan di Front Barat, (Jerman kehilangan lebih dari 680.000 korban , sebagian besar pada unit stormtrooper yang memimpin serangan, sementara Sekutu kehilangan lebih dari 850.000 tentara gabungan)
  • - 26  September 1918: pasukan sekutu melancarkan serangan balasan di Front Barat, (Serangan 100 hari adalah keberhasilan spektakuler bagi Sekutu , tapi mereka membayar mahal untuk itu, Sekutu kehilangan total 1.069.636 korban, termasuk 127.000 pasukan Amerika.Jerman kehilangan 785.733 korban, tapi mungkin kerugian yang terbesar adalah runtuhnya Kekaisaran Jerman dan persyaratan perdamaian)
  • - 11 November 1918: Jerman menandatangani perjanjian gencatan senjata, sekaligus mengakhiri Perang Dunia 1.

C. Akhir Perang Dunia 1

Kekalahan Jerman di Front Barat mengakibatkan kehidupan rakyat semakin bertambah susah. Keadaan Jerman seperti ini menimbulkan gerakan dari kaum komunis (spartacis) yang hendak menggulingkan pemerintahan. Jerman menghadapi serangan dua kali yaitu dari pihak sekutu dan pemberontakan dari kaum komunis. Karena serangan itu Jerman terpaksa menyerah pada tahun 1918. Hitler menamakan gerakan spartacis itu sebagai tusukan pisau dari belakang punggung Jerman, yang menyebabkan Kaisar Wilhelm II turun takhta dan pemerintahan dipegang oleh Elbert (beraliran sosialis). Akhirnya, Jerman dijadikan republik dan selanjutnya menyerah kepada pihak sekutu.
Sementara itu di Austria timbul pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan oleh kaum komunis dan kaum Slavia, yang mengakibatkan Kaisar Karl (pengganti Kaisar Frans Joseph II) terpaksa turun takhta tahun 1918 sehingga Austria-Hongaria menjadi republik.
Setelah Perang Dunia I berakhir, baik negara-negara yang menang perang maupun negara-negara yang kalah perang sibuk mengadakan perjanjian-perjanjian perdamaian seperti;
  • Perjanjian Versailles (28 Juni 1918) antara pihak Jerman dengan Sekutu, yang isinya:
  1. Jerman menyerahkan Alsace-Lorraine kepada Perancis dan Eupen-Malmedy kepada Belgia.
  2.  Danzig dan sekitarnya menjadi kota merdeka di bawah LBB.
  3. Jerman kehilangan semua tanah jajahannya yang diambil oleh Inggris, Perancis, dan Jepang.
  4.  Jerman harus membayar ganti rugi perang sebesar 132 Milyar Mark emas.
  5. Angkat perang Jerman diperkecil.
  6. Kapal perang maupun kapal dagang Jerman diambil alih oleh Inggris. Daerah Jerman sebelah barat Sungai Rhijn (Rhein) diduduki oleh sekutu selama 15 tahun.
Dalam perjanjian Versailles itu peranannya dipegang oleh Woodrow Wilson (Presiden USA), Georges Clemenceau (Perancis), Lloyd George (Inggris) dan Vittorio Emanuele Orlando (Italia). Keempat orang ini dikenal dengan The Big Four.

  • Perjanjian St. Germain (10 Nopember 1919) antara Sekutu dengan Austria yang isinya antara lain:
  1. Tidak diperkenankan adanya gabungan Jerman-Austria.
  2. Austria harus menyerahkan daerah Tirol Selatan, Istria kepada Italia dan Bohemia, Moravia kepada Cekoslowakia.
  3. Perjanjian Neuilly (27 Nopember 1919) antara pihak sekutu dengan Bulgaria yang isinya adalah Bulgaria menyerahkan daerah pantai Aegia kepada Yunani.
  • Perjanjian Trianon (4 Juni 1920) antara sekutu dengan Hongaria yang isinya antara lain:
  1. Daerah Hongaria diperkecil.
  2. Keluarga Hapsburg tidak boleh menjadi raja di Austria-Hongaria.
  • Perjanjian Sevres (20 Agustus 1920) antara Sekutu dengan Turki yang isinya antara lain:
  1. Daerah Turki diperkecil dan hanya tinggal kota Konstantinopel dan sekitarnya.
  2. Daerah yang penduduknya bukan orang Turki harus dilepaskan.
  3. Smyrna dan Thracia diduduki oleh Yunani.
  4. Dardanella, Laut Marmora, Selat Bosporus harus dibuka untuk kapal-kapal dari semua bangsa.
  5. Armenia diberi status merdeka.
  6. Kurdi merdeka.


Akibat Perang Dunia I dapat diuraikan sebagai berikut:
a.  Timbulnya negara-negara baru, seperti Polandia, Finlandia, Cekoslowakia, Jugoslavia, Hongaria, Mesir, Arabia, Irak, Syria, Libanon, Transjordania. Semua jajahan Jerman diambil oleh Inggris, Perancis, Jepang.
b.  Muncul paham-paham politik, seperti Fascisme, Nasionalisme-Sosialisme Jerman, Sosialisme Turki, dan Diktator Proletariat Rusia.
c.  Egoisme ekonomi pada pihak pemenang, dalam arti negara-negara pemenang berebut dalam tuntutan kerugian perang. Jerman tidak sanggup membayar karena tuntutan kerugian perang terlalu besar (132 milyar mark emas), sementara daerah batu bara Jerman diduduki Perancis, kapal dagang Jerman seluruhnya disita oleh Inggris. diputuskan bahwa Perancis akan menerima 52%, Inggris 22%, Italia 10%, Belgia 8%, dan anggota Sekutu lainnya 8%.
d.  Jerman menjadi negara demokrasi.
e.  Angkatan perang Jeman harus dikurangi. Angkatan Daratnya hanya boleh sebanyak 100.000 orang. Angkatan Lautnya harus dibatasi, dan Jerman tidak diperbolehkan memiliki bentent-benteng di Laut Baltik.
f.   Tenggelamnya 4 kerajaan besar, yaitu Jerman, Rusia, Austria, dan Hongaria.
g.  Kekacauan ekonomi. Depresi ekonomi pada tahun 1923, 1929 dan tahun 1930.
h.  Amerika Serikat menjadi negara kreditur bagi dunia.
i.    Gerakan buruh meningkat dan Undang-Undang Sosial dikeluarkan oleh beberapa negara.
j.    Emansipasi wanita menjadi kuat karena banyaknya tenaga-tenaga wanita dipakai di garis depan. Pengalaman-pengalaman tersebut memperkokoh perasaan sama antara wanita dengan pria.
k.  Kesengsaraan, kemusnahan, kekacauan. Tidak kurang dari 8.000.000 orang yang luka dan tewas dalam pertempuran.
l.    Tumbuh keinginan menciptakan perdamaian.
m. Berdirinya Liga Bangsa-Bangsa (LBB).

After World War 1

Akibat Perang Dunia I

Bidang Ekonomi : perekonomian dunia kacau, banyak negara yang mengubah sistem perekonomiannya untuk mengatasi kesulitan, seperti :
- Italia dengan sistem Korporasi
- Jerman dengan program empat tahun
- Amerika Serikat dengan program New Deal
- Turki dengan Etatisme

Bidang Politik : terjadi perubahan-perubahan peta politik dunia :
- Kerajaaan-kerajaan besar berubah menjadi republik yang sempit. (Rusia, Austria, Turki, Hongaria, dan Jerman)
- Muncul negara-negara baru (Polandia, Finlandia, Cekoslowakia, Mesir, Irak, Libanon)
- Negara-negara pemenang perang memperoleh tambahan wilayah :
* Inggris mendapat Israel dan Kamerun
* Perancis mendapat Syria dan Libanon
* Jepang mendapat kepulauan Carolina dan Mariana
* Lahirnya faham-faham baru (Naziisme, Fasisme, dan Komunisme)

Bidang Sosial : kaum buruh mempunyai kedudukan yang penting karena dibutuhkannya produksi alat-alat perang. Posisi mereka menjadi kuat sehingga memperoleh jaminan hidup yang lebih baik. Emansipasi wanita semakin kuat, mereka aktif memberikan bantuan, kususnya dibidang kesehatan.

Negara Totalitarian
Negara Totalitarian adalah negara yang menempatkan pemerintah sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Pemerintah mempunyai kekuasaan absolut untuk mengatur kehidupan warga negara disegala bidang. Ciri-ciri negara totalitarian adalah hanya ada satu partai yang berkuasa dan dominasi militer yang amat kuat.
Negara totalitarian adalah Negara yang menempatkan pemerintah sebagai pemegang kedaulatan tertinggi.
Ciri – ciri Negara totalitarian adalah hanya ada satu partai yang berkuasa dan dominasi militer yang amat kuat. Ciri lain adalah mereka menganggap ras mereka lebih tinggi dari ras lainnya.
   
Lahirnya Negara Fasis
Fasisme sebagai salah satu lambing kediktatoran sebenarnya telah muncul jauh sebelum abad ke-20. Fasisme merupakan faham golongan nasionalis ekstrim yang menganjurkan dijalankannya kekuasaan pemerintah otoriter. Fasisme mengutamakan kepentingan diatas segala – galanya.
Negara fasis umumnya totalitarian. Ciri – ciri Negara totalitarian adalah hanya ada satu partai yang berkuasa dan dominasi militer yang amat kuat. Ciri lain adalah mereka menganggap ras mereka lebih tinggi dari ras lainnya.
Negara – Negara yang berpaham fasis yaitu : Italia, Jerman dan Jepang

1.      Fasis Italia
Italia menjadi salah satu pemenang dalam perang Dunia I, tetapi Italia amat kecewa karena hanya mendapatkan keuntungan yang sedikit, dan membuat situasai politik dan ekonomi menjadi tidak stabil. Ekonomi egara tersebut terus memburuk. Dalam keadaan seperti ini muncul tangan besi Benito Amilcare Andre Mussolini
a.       Terbentuknya fasisme di Italia
Pada tahun 1919, Mussolini membentuk partai Fasis ( Fascio de combbattimento ). Sejak itu ia mengembangkan paham fasis di Italia.
Faktor – faktor pendorong terbentuknya fasisme di Italia :
1.      Kekecewaan rakyat Italia atas penyempitan wilayah akibat Perang Dunia I.
2.      Keinginan Italia untuk mengulang masa kejayaan Romawi.
3.      Penderitaan rakyat akibat Perang Dunia I.
4.      Kelemahan atas kebajikan pemerintahan Raja  Viktor Emmanuel III.
5.      Kemenangan Partai Fasis saat pemilu tahun 1922.
6.      Berkembangnya Fasisme di Italia
Pada tahuan 1922. Mussolini terpilih menjadi Perdana Menteri, selanjutnya ia memangkat diri sebagai “ Il Dauce “ ( Sang Pemimpin ).
Upaya – upaya Mussolini untuk mencapai kejayaan Italia, yaitu :
1.      Menyingkirkan lawan – lawan politiknya yang mencoba merintangi usahanya.
2.      Memperkuat angkatan perang.
3.      Menguasai selurug laut tengah sebagai Mare Nostrum atau laut kita.
4.      Membentuk “ Re Sorgimento “ dengan semangat “ Italia La Prima “ ( Italia Raya ).
5.      Menduduki Libia, Ethopia ( Absenia ) dan Albania dan lain – lain.


2.      Nazisme di Jerman
Setelah perang Dunia I, Jerman mengalami kehancuran terutama dalam hal Infrastruktur dan ekonomi. Dalam kekacauan ekonomi ini muncul tokoh Adolf Jitler. Ia mendirikan Partau Nazi ( National Sozialistice Deutsche Albelter Partai ).
a.       Terbentuknya Naziisme di Jerman
Adolf Hilter merupakan pemimpin Nazisme di Jerman. Visi misi politik Hilter tercemin dalam bukunya yang berjudul “ Mein Kamf “ ( Perjuangan saya ). Dalam buku tersebut termuat dua hal pokok, yaitu :
1.      Bangsa Jerman ( Ras Arya ) merupakan ras yang paling unggul.
2.      Sebagai bangsa yang besar, maka Jerman memerlukan sejumlah wilayah taklukan.
3.      Menggeloralan Chauvinisme ( Nasional berlebihan ) untuk membangkitkan harga diri bangsa Jerman.
4.      Membangun angkatan perang yang kuat.
5.      Membangun Industri secara besar – besaran, dan lain-lain.

3.      Militerisme di Jepang
Pada tahun 1914, Jepang di bawah kaisar Hirota mengalami kemajuan pesat dalam bidang perdagangan, industri, dan militer menganggap dirinya keturunan Dewa Matahari (Amateraucu Omikami), bangsa Jepang menganggap bangsa lain lebih rendah. Jepang melancarkan politik eskpansi ke Negara – Negara di kawasan Asia – Pasifik.
a.       Terbentuknya Militerisme di Jepang
Dipelopori oleh perdana Menteri Tanaka, masa pemerintahan Inasir Hirohito dan dikembangkan oleh Perdana Menteri Hideki Tojo.
Terbentuknya Militerisme dipengaruhi oleh faktor – faktro berikut :
1)      Keinginan Jepang untuk menduduki daerah sekitarnya yang memiliki sumber bahan mentah.
2)      Keinginan Jepang untuk mengusai dan memimpin Negara – Negara di sekitarnya.
3)      Keinginan Jepang untuk melemahkan Negara – Negara pesaingnya..
4)      Kelemahan pemerintah sipil yang mengakibatkan ketidakmampuan Jepang dalam mengatasi krisis ekonomi dunia ( Malaise ) pada tahun 1929.
b.      Berkambangnya Militerisme di Jepang
Pada masa pemerintahan kaisar Hirota, Jepang mulai tampil sebagai Negara industri yang maju. Majunya industri tersebut Jepang mulai melancarkan politik ekspansi ke Negara – Negara di kawasan Asia Pasifik.
Dalam melancarkan politik ekspansinya, kaisar Hirohita melakukan tindakan – tindak sebagai berikut :
1)      Mengobarkan semangat Bushido ( jalan ksatria ) sebagai semangat berani mati demi Negara dan kaisar.
2)      Menyingkirkan tokoh – tokoh politik yang anti militer.
3)      Memodernisasi angkatan perang.
4)      Mengenalkan ajara Shinto Hakko Ichi-u, yaitu dunia sebagai satu keluarga yang dipimpin oleh Jepang.
5)      Mempropagandakan Jepang sebagai cahaya, pemimpin dan pelindung Asia yang membebaskan bangsa – bangsa dari penjajahan bangsa Barat dll.





LIGA BANGSA-BANGSA (LBB)

Latar belakang berdirinya LBB. Berdasarkan akibat-akibatyang ditunjukkan dalam perang dunia I, jelaslah bahwa perang mendatangkan malapetaka bagi umat manusia. Di antara mereka timbul kesadaran untuk mengusahakan terciptanya dunia yang damai. Usaha-usaha perdamaian dunia antara lain dilakukan oleh beberapa tokoh-tokoh penting, di antaranya yaitu

1. Pada tahun 1923, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Bryan, mengumumkan Peace Plan (rencana perdamaian). Isinya adalah suatu permintaan agar setiap pertikaian antar dua negara diperiksa terlebih dahulu oleh sebuah komisi. Komisi bertugas untuk mengusahakan jagan sampai terjadi perang atau bahkan diusahakan suatu perdamaian di antara kedua pihak tersebut.
2. Woodrow Wilson (AS) mengusulkan untuk mengakhiri perang dan menjamin perdamaian dunia supaya melaksanakan Peace Without Victory yang berisi hal-hal berikut:
(1). Perjanjian rahasia tidak diperbolehkan.
(2). Semua bangsa mempunyai kedudukan yang sama.
(3). Diadakan pengurusan persenjataan.
3. Peace Without Victory ini kemudian menjelma menjadi Wilson Fourteen Point (14 pasal) pada tanggal 8 Januari 1918. Isi keempat belas pasal tersebut sebagai berikut: (1). Diplomasi rahasia tidak diperboehkan. (2). Pengurangan persenjataan. (3). Bangsa-bangsa diberikan hak untuk menentukan nasib sendiri. (4). Pembentukan Liga Bangsa-Bangsa (LBB).
Tujuan LBB
(1). Menjamin perdamaian dunia.
 (2). Melenyapkan perang.
(3). Diplomasi terbuka.
(4). Menaati hukum internasional dan perjanjian internasional.
Sifat Dan Tugas LBB
 (1). Merupakan badan untuk pemeliharaan perdamaian dan menjadi badan pengawas daerah perwalian atau daerah mandat LBB.
(2). Merupakan badan untuk mencegah perang dan menyelesaikan perselisihan secara damai.
 (3). Berusaha mengatasi masalah yang menyangkut ancaman perang.
(4). Berusaha mengintegrasikan dan mengoordinasikan lembaga-lembaga internasional yang sudah ada.
(5). Berusaha meningkatkan kerja sama dalam lapangan kesehatan, social, keuangan, pengangkutan, perhubungan, dan lain-lain.
 (6). Memberikan perlindungan terhadap bangsa-bangsa minoritas.

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai lembaga dunia, Liga Bangsa-Bangsa (LBB) meraih beberapa keberhasilan juga kegagalan.
Keberhasilan LBB:
a.Menyelesaikan persengketaan-persengketaan kecil, misalnya di Silesia Hulu. Wilayah yang semula menjadi sengketa antara Jerman dan Polandia tersebut akhirnya menjadi milik Polandia.
b.Menyelesaikan daerah-daerah mandat. Daerah ini perwaliannya diserahkan kepada negara tertentu untuk kemudian satu demi satu diberi pemerintahan sendiri.
c.Menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat darurat, misalnya membangun kembali perekonomian Eropa yang hancur dalam masa antarbellum.

Bukti kegagalan LBB dapat dilihat pada ketidakmampuannya mencegah agresi yang dilakukan oleh suatu negara atas negara lain, misalnya:
a.Penyerbuan Jepang atas Manchuria (1931)
b.Pendudukan Italia atas Abbessynia (1935)
c.Penyerbuan Jerman atas Polandia (1939)
Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa menjalankan tugasnya disebabkan kelemahan dalam tubuh lembaga tersebut:
a.Tidak ada aturan yang bersifat mengikat karena semua didasarkan atas sukarela.
b.Tidak mempunyai kekuatan untuk menghukum negara-negara yang melanggar aturan Liga Bangsa-Bangsa.
c.Liga Bangsa-Bangsa lemah terhadap negara-negara besar.
d.Liga Bangsa-Bangsa menjadi alat politik negara-negara besar.
Walaupun demikian LBB telah meletakkan dasar bagi manusia untuk memelihara hubungan antarbangsa. Struktur Liga Bangsa-Bangsa juga kemudian mengilhami struktur Perserikatan Bangsa-Bangsa.

World War 2





A. Penyebab Umum
1). Adanya unjuk kekuatan senjata yang diciptakan oleh beberapa negara dan perlombaan senjata antar negara-negara Eropa, seperti Inggris menciptakan Royal Air Force (Armada Udara) dan Jerman membuat kapal tempur Bismarck dengan peluru kendali Vergeltung (pembalasan).
2). Adanya politik balas dendam (Revanche Idea) yang dilakukan oleh negara Jerman.
3). Adanya politik mencari sekutu dengan munculnya blok Sekutu dan blok Fasis.
4). Gagalnya Liga Bangsa-Bangsa (LBB) dalam upaya menciptakan perdamaian dunia.
5). Adanya politik ekspansi beberapa negara fasis (militer) seperti:
            (a). Jerman, dengan semboyan Jerman Raya (Lebensraum).
            (b). Italia, dengan semboyan Italia Raya (Italia Iradenta) atau (Italia la Prima).
            (c). Jepang dengan semangat Hakko Ichi-u.

B. Penyebab Khusus
1). Penyerbuan Jerman terhadap Polandia pada tanggal 11 September 1939.
2). Terjadi penyerbuan yang dilakukan Jepang terhadap Pangkalan Armada Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii pada hari Minggu tanggal 7 Desember 1941.

Pihak yang terlibat dalam Perang Dunia II
Tanggal :1 September 1939 – 2 September 1945
Lokasi : Eropa, Pasifik, Asia Tenggara, Timur Tengah, Mediterania dan Afrika.
Hasil : Kemenangan sekutu, munculnya Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai negara adidaya, terbentuknya blok-blok yang menjurus ke Perang Dingin, mulai lepasnya negara-negara jajahan Eropa.

Pihak Yang terlibat:

Blok Poros (AXIS)

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/2f/Flag_of_Germany_1933.svg/22px-Flag_of_Germany_1933.svg.pngNazi Jerman : Adolf Hitler
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/ad/Flag_of_Italy_%281861-1946%29.svg/22px-Flag_of_Italy_%281861-1946%29.svg.pngItalia : Benito Mussolini
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f0/Flag_of_Japan_%28bordered%29.svg/22px-Flag_of_Japan_%28bordered%29.svg.pngJepang : Hideki Tojo


Militer tewas: 8.000.000
Sipil tewas: 4.000.000
Total tewas: 12.000.000

Negara-negara Poros (AXIS) adalah negara-negara yang menentang pihak Sekutu selama Perang Dunia II.
Ada 3 negara utama dalam kekuatan poros yaitu; Nazi Jerman, Italia dan Kekaisaran Jepang. Pada puncak kejayaan mereka, Kekuatan Poros menguasai dominasi daerah yang sangat luas di Eropa, Asia, Afrika dan Oseania/Pasifik. Tetapi Perang Dunia II berakhir dengan kekalahan mereka. Seperti pihak Sekutu, keanggotaan Negara-negara Poros tidak tetap, dan beberapa negara bergabung dan kemudian meninggalkan Negara-negara Poros selama perang berlangsung.

Anggota Negara-negara Poros minoritas:
Bulgaria, Hongaria, Yugoslavia, Finlandia, Thailand, Rumania
Negara Boneka Jepang:
Manchukuo, Mengjiang (bagian wilayah di Mongolia], Nanking (bagian wilayah di Tiongkok), Burma, Filipina, dan India
Negara boneka Italia:
Albania dan Ethiopia
Negara boneka Jerman
Serbia
Negara lainnya yang berkoalisi
Spanyol dan Denmark
Bekas anggota
Uni Soviet, Berdiri sendiri/memihak Sekutu pada 1941.

Negara Sekutu:

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/ae/Flag_of_the_United_Kingdom.svg/25px-Flag_of_the_United_Kingdom.svg.pngBritania Raya : Winston Churchill
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/a9/Flag_of_the_Soviet_Union.svg/25px-Flag_of_the_Soviet_Union.svg.pngUni Soviet : Joseph Stalin
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/1a/US_flag_48_stars.svg/22px-US_flag_48_stars.svg.pngAmerika Serikat : Franklin Roosevelt
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/72/Flag_of_the_Republic_of_China.svg/25px-Flag_of_the_Republic_of_China.svg.pngRepublik China : Chiang Kai-Shek

Militer tewas: 17.000.000
Sipil tewas: 33.000.000
Total tewas: 50.000.000

Blok Sekutu pada Perang Dunia II adalah negara-negara yang berperang bersama melawan Blok Poros (Jerman, Italia, dan Jepang) dari 1939 sampai 1945.

Anggota Sekutu
Setelah penyerangan Jerman ke Polandia (1939)
Polandia, Britania Raya (termasuk Kerajaan India & Negara Koloni), Perancis, Australia, Selandia Baru, Nepal, Afrika Selatan, Kanada
Setelah berakhirnya perang Poni (1940)
Norwegia, Belgia, Luksemburg, Belanda, Yunani, Kerajaan Yugoslavia, Uni Soviet, Tannu Tuva
Setelah pengeboman Pearl Harbor (1941)
Panama, Kosta Rika, Republik Dominika, El Salvador, Haiti, Honduras,
Nikaragua, Amerika Serikat, China, Guatemala, Kuba, Cekoslowakia
Setelah pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (1942)
Meksiko, Brasil, Ethiopia, Irak, Bolivia, Iran, Italia, Kolombia, Liberia
Setelah D-Day (1944)
Romania, Bulgaria, San Marino, Albania, Hungaria, Bahawalpur, Ekuador, Paraguay, Peru, Uruguay, Venezuela, Turki, Arab Saudi, Argentina, Chile
Setelah pengeboman Hiroshima (1945)
Mongolia
Perkiraan jumlah korban tewas Perang Dunia II


Uni Soviet = 23,200,000
Cina = 10,000,000
Jerman = 7,500,000
Polandia = 5,600,000
Indonesia = 4,000,000
Jepang = 2,600,000
India = 1,587,000
Yugoslavia = 1,027,000
Perancis Indochina = 1,000,000
Rumania = 841,000
Hungaria = 580,000
Perancis = 562,000
Italia = 459,500
U.K = 450,400
Amerika Serikat = 418,500
Cekoslowakia = 365,000
Lithuania = 353,000
Yunani = 300,000
Latvia = 227,000
Belanda = 205,900
Ethiopia = 205,000
Dll




Kronologi Perang Dunia II
Pada saat terjadi Perang Dunia II, sikap Amerika Serikat memihak sekutu blok demokrasi yang meliputi negara Inggris, Perancis, Belanda, dan Belgia. Hal ini dapat dilihat dari beberapa bentuk bantuan yang diberikan sebagai berikut:
a.  Menerima Lend Lease Act oleh kongres. Perundangan ini memberi kekuasaan kepada presiden untuk menjual, meminjamkan, menyewakan dan juga menukarkan peralatan perang beserta amunisinya yang dibutuhkan oleh sekutu blok demokrasi. Selain itu, Amerika Serikat juga siap mengawal kapal-kapal yang mengangkut keperluan perang ke negara-negara sekutu dan bersedia melemahkan Angkatan Laut Jerman dengan menyita kapal-kapal Jerman yang ada di pelabuhannya.
b.  Membantu rakyat untuk menciptakan demokrasi dengan cara melawan para pemimpinnya di beberapa negara yang mempertahankan diri sebagai negara diktator.

A. Perang Dunia II di Eropa
Perang Dunia II di Eropa dimulai tanggal 1 September 1939 saat Jerman menyerbu atau menguasai (aneksasi) Pelabuhan Danzig (Polandia) yang dianggap sebagai miliknya sebelum Perang Dunia I, Austria, dan daerah Sudeten (Cekoslovakia). Agresi militer Jerman ini dipandang oleh semua pihak sebagai tanda awal mula meletusnya Perang Dunia II di Eropa.

Kronologis Kejadian Perang Dunia II Yang Terjadi Di Eropa:
a. 3 September 1939: Inggris dan Perancis menyatakan perang terhadap Jerman.
b. 10 Juni 1940: Italia menyatakan perang terhadap Inggris dan Perancis.
c. 22 Juni 1940: Pasukan Jerman dan Italia bergabung mampu menaklukkan Perancis.
d. 6 April 1941: Pasukan Jerman berhasil menduduki Yunani, Yugoslavia, dan Mesir.
e. 8 September 1941: Pasukan Jerman berhasil menduduki Ukraina dan Rusia.
f. 23 Oktober 1942: Pasukan gabungan Sekutu-Amerika Serikat dipimpin oleh Montgomery 
(Inggris) dan Eisenhower (Amerika Serikat) berhasil mengalahkan pasukan gabungan Jerman dan Italia.     
g. 1 Mei 1944: Italia menyerah kepada Sekutu-Amerika Serikat.
h. 6 Juni 1944: Pasukan gabungan Sekutu-Amerika Serikat secara besar-besaran menyerang
Jerman.
i. 30 April 1945: Hitler meninggal dunia dengan cara bunuh diri di bunkernya. 
j. 7 Mei 1945: Jerman menyerah kepada Sekutu-Amerika Serikat dan Perang Dunia II dikawasan Eropa berakhir.

B. Perang Dunia II di Asia Pasifik.
Perang Dunia II di kawasan Asia Pasifik dimulai tanggal 7 Desember 1941 waktu setempat, ditandai dengan Jepang menyerbu Pangkalan Angkatan Laut milik Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii yang dianggap sebagai saingan yang kuat. Agresi militer yang dilakukan Jepang inilah sebagai tanda meletusnya Perang Dunia ke II di Asia Pasifik.

Kronologis Kejadian Perang Dunia ke II di Asia Pasifik:
a. 7 Desember 1941: Jepang menyerbu Pangkalan Angkatan Laut milik Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii.
b. Tahun 1941-1944: Jepang berhasil menguasai wilayah yang sangat luas meliputi seluruh wilayah Asia tenggara dan wilayah Cina Timur. Ketika itu, Amerika Serikat dan bangsa Eropa yang berhasil menyelamatkan diri membangun pertahanan di Australia.
c. Juli 1944: Pasukan Amerika Serikat dipimpin Jenderal Mac Arthur dengan siasat perang "Loncat Katak" menyerang pertahanan Jepang di Pulau Saipan (Kepulauan Mariana) Pasifik dan bertempur di Laut Karang. Pada saat itu, Jepang menderita kekalahan dan Pulau Saipan berhasil diduduki Amerika Serikat.
d. 6 Agustus 1945: Kota Hiroshima dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat dan menyusul tanggal 9 Agustus 1945 giliran Kota Nagasaki dibom atom. Kedua kota tersebut hancur total dan instalasi militer Jepang lumpuh.
e. 14 Agustus 1945: Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
f. 2 September 1945: Jepang menandatangani perjanjian perdamaian di atas kapal Missouri milik Amerika Serikat, dan Perang Dunia II di kawasan Asia Pasifik berakhir. 

Akhir Perang:
Sekutu mendaratkan pasukan di PAntai Normandia, 6 Juni 1944
April 1945, ibukota Jerman yaitu Berlin sudah dikepung oleh Uni Soviet
Jerman menyerah pada Sekutu, Mei 1945
Tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 Hiroshima dan Nagasaki di bom atom oleh AS.
14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu
17 Juli-2 Agustus 1945 --> Konfrensi Postdam

Keputusannya :
Jerman dibagi jadi Jerman Barat dan Jerman Timur
Jerman harus membayar pampasan perang
Angkatan perang Jerman dikurangi
Partai NAZI dihapus
Penjahat perang akan dihukum
8 September 1951--> Perjanjian San Francisco

Keputusannya:
Jepang diperintah oleh tentara pendudukan AS
Jepang membayar pampasan perang
Daerah yang dikuasai Jepang dikembalikan ke pemiliknya
Penjahat perang akan dihukum




Akibat Perang Dunia 2
Perang Dunia yang berlangsung antara tahun 1939 - 1945 menimbulkan akibat yang besar di bidang Politik, Ekonomi, Sosial dan Kerohanian bagi Negara - Negara di Dunia.
Bidang Politik  
Akibat yang muncul di bidang Politik setelah Perang Dunia ke 2 berakhir seperti berikut :
Amerika Serikat ( U.S.A ) dan Rusia ( Uni Soviet ) sebagai pemenang dalam Perang Dunia ke 2, tumbuh menjadi Negara Raksasa ( Adikuasa ).
Terjadinya perebutan pengaruh antara Amerika Serikat ( Blok Barat ) dan UniSoviet ( Blok Timur ) yang menimbulkan Perang Dingin.Jika keduanya berimbang terjadi keseimbangan kekuatan ( Balance of Power Policy ), walaupun perdamaian diliputi ketakutan.
Nasionalisme di Asia berkobar dan timbul negara merdeka seperti Indonesia  ( 17 Agustus 1945 ), Filipina ( 4 July 1946 ), India dan Pakistan Dominion ( 15 Agustus 1947 ) dan India merdeka Penuh ( 26 Januari 1950 ), Burma ( 4 Januari 1948 )dan Ceylon Dominion ( 4 Februari 1948 ).
Munculnya Politik mencari kawan atau aliansi yang di bentuk berdasarkan kepentingan keamanan bersama, misalnya NATO ( North Atlantic Trinity Organization ), SEATO ( South East Asia Treaty Organization ), dan METO.
Munculnya Politik memecah belah Negara, misalnya : 
Jerman dibagi menjadi dua Negara yaitu, Jerman Barat ( Di kuasai Amerika Serikat dan Sekutunya ) dan Jerman Timur ( di kuasai oleh Uni Soviet ). 
Korea di bagi menjadi dua Negara, yaitu Korea Selatan dan Korea Utara.
Indo - Cina di bagi menjadi tiga negara yaitu, Laos, Kamboja, dan Indo-Cina 
India di bagi menjadi dua Negara yaitu, India dan Pakistan. 
. Bidang Ekonomi

Perang Dunia 2 menghancurkan perekonomian negara - negara di dunia kecuali Amerika Serikat. Amerika Serikat menjadi pusat kekayaan dan kreditur dari seluruh Dunia.
Untuk menanamkan pengaruhnya di Negara - Negara Eropa dan yang lain, Amerika Serikat melaksanakan program. Misalnya Truman Doctrine ( 1947 ), Marshall Plan ( 1947 ), Point Truman dan Colombo Plan. Program - program ini merupakan usaha untuk membendung berkembangnyaKomunisme.

Bidang Sosial

Untuk membantu penduduk yang menderita akibat korban  dari Perang Dunia ke 2 PBB membentuk URRA ( United Nations Rehabilitation Administration ). Tugas URRA di antaranya sebagai berikut :
Memberi makan kepada orang - orang yang terlantar .
Mendirikan Rumah Sakit.
Mengurus pengungsi dan menyatukan dengan keluarganya.
Mengerjakan kembali tanah yang rusak.

Bidang Kerohanian

Penderitaan yang ditimbulkan akibat dari Perang Dunia ke 2 menyadarkan manusia akan akibat buruk nya Perang. Penduduk Dunia menyadari perlunya lembaga yang dapat menjaga perdamaian Dunia setelah Liga Bangsa - Bangsa  ( LBB ) dibubarkan. Pada tanggal 24 Oktober 1945 didirikan Perserikatan Bangsa - Bangsa ( PBB ) atau United Nations Organization ( UNO ). Lembaga ini diharapkan dapat menjaga Perdamaian Dunia.

1 komentar :

Translate