World War 1
A. Latar Belakang Perang
Dunia I
- Sebab Umum
- Adanya pertentangan antara
negara-negara eropa seperti antara Jerman dengan Perancis, Jerman dengan
Inggris dan Jerman dengan Rusia. Penyebab pertentangan antara Jerman
dengan Perancis karena Perancis ingin melakukan politik kevanche, Perancis
balas dendam terhadap Jerman atas kekalahannya pada perang tahun 1870-1871.
Sedangkan pertentangan antara Jerman dengan Inggris karena Inggris merasa
tersaingi oleh Jerman dalam bidang Industri, daerah jajahan dan
pembangunan Angkatan Laut yang dilakukan oleh Jerman.
Untuk penyebab pertentangan Jerman dan Rusia karena Jerman dianggap menghalangi Politik Air Hangat Rusia yang akan menerobos ke laut tengah. - Adanya politik persekutuan/System
of Alliances politik persekutuan tersebut terbentuk karena
masing-masing negara di Eropa merasa terancam oleh negara tertentu
sehingga membentuk persekutuan yang memputai kesepakatan apabila salah
satu anggota persekutuan diserang, maka anggota yang lain harus
membantuinya. Politik persekutuan yang terbentuk adalah TRIPLE ALLIANTIE
tahun 1882 dengan anggotanya Jerman Austria dan Italia, sedangkan
persekutuan yang lain adalah TRIPLE ENTENE tahun 1907 yang beranggotakan
Inggris, Rusia dan Perancis.
- Perlombaan senjata yang timbul
akibat adanya alliansi masing-masing negara saling curiga mencurigai dan
saling mempersenjatai diri.
- Sebab Khusus
Tahun 1914 tentara Austria
mengadakan latihan perang di Bosnia. Bagi Serbia latihan perang tersebut
merupakan tindakan provokatif atau tantangan, karena Serbia ingin menguasai
Bosnia Herzegowna sebagai akibatnya putra mahkota Australia, yaitu Frans Ferdinand
yang mengunjungi latihan perang tersebut dibunuh Jerman untuk mengumumkan
perang kepada Rusia tgl 1 Agustus 1914, karena Rusia mendukung Serbia. dan tgl
3 Agustus 1914 Jerman mengumumkan perang kepada lagi terhadap Jerman tgl 4
Agustus 1914. ( gambar penangkapan gavrillo princip setelah menembak
mati Frans Ferdinand )
Terbunuhnya Putra Mahkota
Austria Francis Ferdinand di Sarajevo pada tanggal 28 Juni 1914 oleh Gavrilo
Princip (anggota gerakan Serbia Raya). Kejadian tersebut menyulut meletusnya
Perang Dunia I.
Hampir semua negara yang ada di Eropa terlibat Perang
Dunia I. Pihak-pihak yang terlibat dalam Perang Dunia I adalah:
- Pihak
Sentral (blok Jerman) yang terdiri atas 4 negara, yaitu Jerman,
Turki, Bulgaria, Austria-Hongaria.
- Pihak
Sekutu (blok Perancis) yang terdiri atas 23 negara yang antara lain:
Perancis, Rusia, Inggris, Italia, Amerika Serikat, Serbia, Belgia,
Rumania, Yunani, Portugal, Jepang.
Pada mulanya Italia
bersikap netral, namun tahun 1915 mengumumkan perang terhadap Austria. Begitu pula
Amerika Serikat pada mulanya bersikap netral, namun pada tahun 1917 mengumumkan
perang terhadap Jerman, karena Jerman melakukan perang laut tak terbatas, yang
mengakibatkan kapal dagang AS ikut tenggelam.
B. Kronologi Perang
Dunia 1
1. Tahun 1914
- 28 Juni 1914: Terjadi
pembunuhan terhadap Archduke Franz Ferdinand beserta isterinya. Pembunuhan
ini terjadi di Sarajevo (sekarang ibukota Bosnia- & Herzegovina) dan dilakukan oleh kelompok radikal
Bosnia-Serbia, Gavrilo Princip.
- 23 Juli 1914: Austria-Hungaria
memberikan ultimatum berisi 10 (sepuluh) tuntutan kepada Serbia.
- 25 Juli 1914: Serbia menerima 8
dari 10 ultimatum di atas. Sikap Serbia ini tidak disetujui oleh
Austria-Hungaria dan sebagai imbasnya, putuslah hubungan diplomatik antara
kedua negara.
- 26 Juli 1914: Kekuatan-kekuatan
Eropa mulai menggeliat dan bergerak.
- 28 Juli 1914: Austro-Hungaria
mengumumkan perang melawan Serbia.
- 29 Juli 1914: Kapal-kapal
perang Austro-Hungaria yang bersiaga di Sungai Danube membombardir Beograd
(ibukota Serbia). Serbia tidak tinggal diam dan membalas serangan ini.(
gambar Kota Beograd setelah di bombardir kapal perang Austria-Hungaria)
- 1 Agustus 1914: Jerman
mengumumkan perang melawan Rusia.
- 3 Agustus 1914: Jerman
mengumumkan perang melawan Prancis dan Belgia.
- 4 Agustus 1914: Jerman
menduduki Belgia. Pada waktu yang sama, Britania menyatakan perang
terhadap Jerman, sedangkan Amerika Serikat bersikap netral.( Gambar
ketika Jerman menduduki Belgia)
- 5 Agustus 1914: Schlieffen Plan
yang dirancang oleh pihak Jerman di bawah komando Lundendorff dilanggar di
kota Liege.
- 6 Agustus 1914: Austro-Hungaria
mendeklarasikan perang melawan Rusia berbarengan dengan tantangan Serbia
kepada Jerman.
- 7 Agustus 1914: British
Expeditionary Force (BEF) tiba di Prancis dan mulai menduduki daerah Mons,
Belgia
- 12-21 Agustus 1914:
Austro-Hungaria yang berkekuatan 200.000 orang tentara menduduki Serbia.
Pasukan ‘tuan rumah’ yang kalah jumlah bertarung habis-habisan untuk
mempertahankan diri dalam pertempuran di Sungai Jadar. Luar biasa! Mereka
berhasil mengusir pasukan Austro-Hungaria pada tanggal 26 Agustus
1914. (gambar pasukan Serbia memukul mundur Tentara
Austria-Hungaria)
- 14-22 Agustus 1914: Tentara
Prancis menyerang Lorraine, Jerman melakukan serangan balik, memaksa
Prancis pulang kandang ke Nancy.
- 16 Agustus 1914: Liege menyerah
pada First Army dan Second Army Jerman yang merangsek wilayah tersebut
lewat Sungai Meuse. Tentara Belgia menyerah.
- 17-19 Agustus 1914: Tentara
Rusia menduduki Prusia Timur namun berhasil ditahan oleh Eight Army
Jerman. Rusia dipukul mundur hingga perbatasan.
- 18 Agustus 1914: Tentara Belgia
kalah bertempur dan mundur ke kota Antwerp. Di sana ternyata telah
menunggu tentara Jerman dan memaksa mereka untuk melarikan diri hingga
perbatasan Prancis.
- 19 Agustus 1914: Presiden
Amerika Serikat, Woodrow Wilson, dalam pidatonya di hadapan Senat,
menatakan bahwa Amerika Serikat harus tetap bersikap netral ‘untuk
menyalamatkan jiwa umat manusia’.
- 20 Agustus 1914: Tentara Jerman
merebut kota Brussels (ibukota Belgia). Hindenburg dan Ludenhoff mengambil
komando tentara untuk front Timur.
- 20-25 Agustus 1914: Prancis
mengalami kekalahan besar dalam pertempuran di wilayah Selatan Belgia dan
Luksemburg. Mereka dipukul mundur hingga Sungai Meuse dan Sungai Marne
dekat daerah Verdun.
- 23-27 Agustus 1914: Sementara
itu, di Mons, BEF bertempur melawan First Army Jerman yang dipimpin oleh
Kluck dan pihak Inggris dipaksa menyerah.
- 26-31 Agustus 1914: Tentara
Austro-Hungaria bergerak menuju Polandia dengan mengitari daerah rawa-rawa
Pripet. Pada waktu bersamaan Rusia menderita kekalahan telak dari Jerman
dalam Pertempuran Tannenberg dan pendudukan mereka di Prusia Timur
berakhir. (gambar pertempuran Tanenberg, 170.000 tentara Rusia
tewas dalam pertempuran tersebut)
- 5-10 September 1914: Jerman
mendapatkan serangan balik dari dua pihak, Inggris dan Prancis, dalam
Pertempuran Marne. (gambar pertempuran Marnes, 263.000 tentara
Sekutu dan 220.000 tentara Jerman tewas dalam pertempuran tersebut)
- 7-18 September 1914:
Pertempuran di Sungai Drina. Tentara Austro-Hungaria melancarkan misi
kedua ke Serbia. Tentara Serbia yang dipimpin oleh Putnik menarik diri dan
bertahan di Beograd. (Pertempuran ini sangat berdarah bagi
kedua belah pihak, dengan Austria, Jerman dan Bulgaria kehilangan 313.500
korban gabungan, dan Serbia kehilangan lebih dari 320.000 tentara)
- 9 September 1914: Jerman
dipukul mundur dalam Pertempuran Marne dan lari ke Noyon dan Verdun.
Pertempuran berakhir dan gagallah Schlieffen Plan. Tentara Belgia
menyerang Jerman di luar Antwerp. (Meskipun Sekutu Menang,
pertempuran ini sangat mahal, jumlah korban pasukan Sekutu 263.000 jiwa,
dan Jerman 220.000. Selain itu, pertempuran memaksa Jerman mundur dan
kemudian konsolidasi dan mulai membangun benteng, menyebabkan Sekutu untuk
merespon dan mengarah mereka pada peperangan parit berdarah yang
menjadikan ciri pertempuran di Front Barat.)
- 9-14 September 1914: Jerman
menyerang Rusia di Masuria dan berhasil mengusir Rusia dari daerah itu.
- 14 September 1914: Dari pihak
Jerman, General Staff Moltke diganti oleh Falkenhayn.
- 15-18 September 1914: Tentara
Sekutu yang dipimpin oleh Joffre menyerang tentara Jerman dalam
Pertempuran Aisne, namun penyerangan ini tidak membawa hasil. Dalam
serangkaian manuver, sekutu berhasil unggul dalam peristiwa yang dikenal
dengan nama ‘Race to the Sea’.
- 22 September 1914: U-boat milik
Jerman, U-9, menenggelamkan tiga kapal cruiser Inggris (Aboukir, Hogue dan
Cressy) di lepas pantai Belanda. Jumlah korban serangan ini adalah 1.400
orang. Sebagai reaksinya, Inggris mengadakan serangan udara untuk pertama
kalinya terhadap Jerman.( gambar HMS Aboukir kapal perang milik Inggris
- 22-24 September 1914:
Pertempuran Artois. ( Gambar pasukan Sekutu sedang bersiap
menghadapi pasukan Jerman dalam Pertempuran Artois 1914-1915. bawah peta
pertempuran Artois, Notre Dame, Lorette)
- 28 September 1914: Ninth Army
di bawah pimpinan Hindenburg mulai mendesak posisi Rusia di wilayah
selatan Warsawa.
- 6-8 Oktober 1914: Tentara
Belgia dievakuasi dari Antwerp.
- 10 Oktober 1914: Antwerp jatuh ke
tangan Jerman.
- 13 Oktober 1914: Untuk pertama
kalinya Kanada mengirimkan tentaranya ke Inggris.
- 16-17 Oktober 1914: Tentara
ANZAC berangkat ke Eropa.
- 19 Oktober 1914: Tentara Sekutu
yang dipimpin oleh Haig melakukan serangan balik di Flanders. Peristiwa
ini dikenal sebagai ‘First Battle of Ypres’.
- 29 Oktober 1914: Turki
menyatakan perang terhadap Rusia, Prancis, dan Inggris. Peristiwa ini
ditandai dengan pemblokiran Selat Dardanelle.( gambar peta Selat
Dardanelle, Turki. menghubungkan Laut Mediterania dengan Laut Hitam)
- 2 Nopember 1914: Serbia dan
Rusia menyatakan perang terhadap Turki.
- 3-4 Nopember 1914: Afrika Timur
yang dikuasai oleh Jerman mendapatkan serangan dari pihak Inggris. Tentara
Inggris menyerang daerah ini melalui pelabuhan Tanga, namun serangan ini
digagalkan oleh Lettow-Vorbeck. Pertempuran Afrika Timur menjadi awal
gerilya Jerman melawan Inggris selama empat tahun. (gambar seorang
tentara Jerman sedang melatih Tentara Togo menggunakan senapan mesin )
- 5 Nopember 1914: Inggris dan
Prancis menyatakan perang melawan Turki. (gambar kapal selam Perancis
berusaha menerobos blokade Turki di Selat Dardanelle)
- 7 Nopember 1914: Tentara Jerman
yang berada di Tsingtao, Cina, menyerah dari Jepang. Sedangkan Jerman
kehilangan 700 orang tentara.
- 12 Nopember 1914: Datangnya
musim dingin mengakhiri membuat ‘First Battle of Ypres’ terhenti. Banyak
korban jiwa yang diderita oleh Sekutu. Di perbatasan Laut Utara hingga
Swiss banyak dibangun parit. ( gamabr pasukan Sekutu berlindung di
dalam parit dalam First Battle of Ypres dalam pertempuran ini Sekutu
kehilangan total 448.614 orang dan Jerman 400.000.orang)
- 11-25 Nopember 1914: Jerman
meluncurkan Ninth Army untuk menghadapi Rusia di Galicia. Statistik
pertempuran ini adalah 35.000 korban jiwa pada pihak Jerman dan 100.000
korban jiwa pada pihak Rusia.
- 2 Desember 1914: Tentara
Austro-Hungaria menduduki Beograd.
- 3-9 Desember 1914: Tentara
Serbia di bawah pimpinan Putnik menyerang tentara Austro-Hungaria dalam
Pertempuran di Sungai Kolubara. Serangan Serbia ini berhasil mengusir
Austro-Hungaria dari negara tersebut.
- 14-24 Desember 1914: Sekutu
memulai serangan besar-besaran di sepanjang front Barat namun kurang
berhasil.
- 25 Desember 1914: Jerman dan
Inggris menyatakan gencatan senjata untuk menghormati hari Natal. Gencatan
senjata ini berlangsung selama satu pekan.
2. Tahun 1915
- -
18 Februari 1915: Jerman mulai melakukan blokade kepada inggris
- -
25 April 1915: pasukan sekutu mendarat di Semenanjung Gallipoli,Turki
- -
7 Mei 1915: kapal selam Jerman menenggelamkan kapal laut AS, Lusitania (
gambar tenggelamnya kapal penumpang Lusitania milik Inggris setelah di
torpedo kapal selam Jerman, lebih dari 1000 penumpang tewas dalam
peristiwa tersebut. dimana sebagian besar penumpang adalah warga negara
Amerika Serikat, peristiwa tersebut membuat Amerika Serikat ikut terlibat
dalam Perang Dunia 1)
- -
23 Mei 1915: Italia mengumumkan perang kepada Australia-Hongaria.
Peristiwa itu mengawali pertempuran di front italia.
3. Tahun 1916
- -
21 Februari 1916: pasukan Jerman memulai pertempuran Verdun
- -
31 Mei – 1 Juni 1916: armada laut inggris menyerang armada laut Jerman
dalam pertempuran Jutland
- -
1 Juli 1916: Pasukan sekutu memulai pertempuran Somme
4. Tahun 1917
- -
1 Februari 1917: Jerman mengumumkan perang laut tak terbatas
- -
6 April 1917: AS mengumumkan perang kepada jerman
- 9 April 1917,pertempuran
Arras, pertempuran ditutup pada tanggal 16 Mei 1917, keemajuan pasukan
Inggris sempat terhenti. Meskipun kemenangan Inggris taktis, pertempuran
tidak menghasilkan terobosan berarti yang diharapkan.Inggris kehilangan
158.000 tentara dalam serangan itu, dan Jerman 120.000 kematian.
- -
24 Juni 1917: pasukan AS mendarat di Prancis
- -
15 Desember 1917: Rusia menandatangani perjanjian gencatan senjata dengan
Jerman. Peristiwa itu mengakhiri pertempuran di Front Timur.
5. Tahun 1918
- -
8 Januari 1918: presiden AS Woodrow Wilson mengumumkan 14 pokok
perdamaian, yang dikenal sebagai Fourteen Points
- -
3 Maret 1918: Rusia menandatangani Perjanjian Brest-Litovsk
- -
21 Maret 1918: Jerman melakukan serangan di Front Barat, (Jerman
kehilangan lebih dari 680.000 korban , sebagian besar pada unit
stormtrooper yang memimpin serangan, sementara Sekutu kehilangan lebih
dari 850.000 tentara gabungan)
- -
26 September 1918: pasukan sekutu melancarkan serangan balasan di
Front Barat, (Serangan 100 hari adalah keberhasilan spektakuler
bagi Sekutu , tapi mereka membayar mahal untuk itu, Sekutu kehilangan total
1.069.636 korban, termasuk 127.000 pasukan Amerika.Jerman kehilangan
785.733 korban, tapi mungkin kerugian yang terbesar adalah runtuhnya
Kekaisaran Jerman dan persyaratan perdamaian)
- -
11 November 1918: Jerman menandatangani perjanjian gencatan senjata,
sekaligus mengakhiri Perang Dunia 1.
C. Akhir Perang Dunia 1
Kekalahan Jerman di Front
Barat mengakibatkan kehidupan rakyat semakin bertambah susah. Keadaan Jerman
seperti ini menimbulkan gerakan dari kaum komunis (spartacis) yang hendak
menggulingkan pemerintahan. Jerman menghadapi serangan dua kali yaitu dari
pihak sekutu dan pemberontakan dari kaum komunis. Karena serangan itu Jerman
terpaksa menyerah pada tahun 1918. Hitler menamakan gerakan spartacis itu
sebagai tusukan pisau dari belakang punggung Jerman, yang menyebabkan Kaisar
Wilhelm II turun takhta dan pemerintahan dipegang oleh Elbert (beraliran
sosialis). Akhirnya, Jerman dijadikan republik dan selanjutnya menyerah kepada
pihak sekutu.
Sementara itu di Austria
timbul pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan oleh kaum komunis dan kaum
Slavia, yang mengakibatkan Kaisar Karl (pengganti Kaisar Frans Joseph II)
terpaksa turun takhta tahun 1918 sehingga Austria-Hongaria menjadi republik.
Setelah Perang Dunia I
berakhir, baik negara-negara yang menang perang maupun negara-negara yang kalah
perang sibuk mengadakan perjanjian-perjanjian perdamaian seperti;
- Perjanjian Versailles (28 Juni
1918) antara pihak Jerman dengan Sekutu, yang isinya:
- Jerman menyerahkan
Alsace-Lorraine kepada Perancis dan Eupen-Malmedy kepada Belgia.
- Danzig dan sekitarnya
menjadi kota merdeka di bawah LBB.
- Jerman kehilangan semua tanah
jajahannya yang diambil oleh Inggris, Perancis, dan Jepang.
- Jerman harus membayar
ganti rugi perang sebesar 132 Milyar Mark emas.
- Angkat perang Jerman
diperkecil.
- Kapal perang maupun kapal
dagang Jerman diambil alih oleh Inggris. Daerah Jerman sebelah barat
Sungai Rhijn (Rhein) diduduki oleh sekutu selama 15 tahun.
Dalam perjanjian Versailles
itu peranannya dipegang oleh Woodrow Wilson (Presiden USA), Georges Clemenceau
(Perancis), Lloyd George (Inggris) dan Vittorio Emanuele Orlando (Italia).
Keempat orang ini dikenal dengan The Big Four.
- Perjanjian St. Germain (10
Nopember 1919) antara Sekutu dengan Austria yang isinya antara lain:
- Tidak diperkenankan adanya
gabungan Jerman-Austria.
- Austria harus menyerahkan
daerah Tirol Selatan, Istria kepada Italia dan Bohemia, Moravia kepada
Cekoslowakia.
- Perjanjian Neuilly (27 Nopember
1919) antara pihak
sekutu dengan Bulgaria yang isinya adalah Bulgaria menyerahkan daerah
pantai Aegia kepada Yunani.
- Perjanjian Trianon (4 Juni
1920) antara sekutu dengan Hongaria yang isinya antara lain:
- Daerah Hongaria diperkecil.
- Keluarga Hapsburg tidak boleh menjadi
raja di Austria-Hongaria.
- Perjanjian Sevres (20 Agustus
1920) antara Sekutu dengan Turki yang isinya antara lain:
- Daerah Turki diperkecil dan
hanya tinggal kota Konstantinopel dan sekitarnya.
- Daerah yang penduduknya bukan
orang Turki harus dilepaskan.
- Smyrna dan Thracia diduduki
oleh Yunani.
- Dardanella, Laut Marmora, Selat
Bosporus harus dibuka untuk kapal-kapal dari semua bangsa.
- Armenia diberi status merdeka.
- Kurdi merdeka.
Akibat Perang Dunia I
dapat diuraikan sebagai berikut:
a.
Timbulnya negara-negara
baru, seperti Polandia, Finlandia, Cekoslowakia, Jugoslavia, Hongaria, Mesir,
Arabia, Irak, Syria, Libanon, Transjordania. Semua jajahan Jerman diambil oleh
Inggris, Perancis, Jepang.
b.
Muncul paham-paham
politik, seperti Fascisme, Nasionalisme-Sosialisme Jerman, Sosialisme Turki,
dan Diktator Proletariat Rusia.
c.
Egoisme ekonomi pada
pihak pemenang, dalam arti negara-negara pemenang berebut dalam tuntutan
kerugian perang. Jerman tidak sanggup membayar karena tuntutan kerugian perang
terlalu besar (132 milyar mark emas), sementara daerah batu bara Jerman
diduduki Perancis, kapal dagang Jerman seluruhnya disita oleh Inggris.
diputuskan bahwa Perancis akan menerima 52%, Inggris 22%, Italia 10%, Belgia
8%, dan anggota Sekutu lainnya 8%.
d.
Jerman menjadi negara
demokrasi.
e.
Angkatan perang Jeman
harus dikurangi. Angkatan Daratnya hanya boleh sebanyak 100.000 orang. Angkatan
Lautnya harus dibatasi, dan Jerman tidak diperbolehkan memiliki bentent-benteng
di Laut Baltik.
f.
Tenggelamnya 4 kerajaan
besar, yaitu Jerman, Rusia, Austria, dan Hongaria.
g.
Kekacauan ekonomi.
Depresi ekonomi pada tahun 1923, 1929 dan tahun 1930.
h.
Amerika Serikat menjadi
negara kreditur bagi dunia.
i.
Gerakan buruh meningkat
dan Undang-Undang Sosial dikeluarkan oleh beberapa negara.
j.
Emansipasi wanita
menjadi kuat karena banyaknya tenaga-tenaga wanita dipakai di garis depan.
Pengalaman-pengalaman tersebut memperkokoh perasaan sama antara wanita dengan
pria.
k.
Kesengsaraan,
kemusnahan, kekacauan. Tidak kurang dari 8.000.000 orang yang luka dan tewas
dalam pertempuran.
l.
Tumbuh keinginan
menciptakan perdamaian.
m.
Berdirinya Liga
Bangsa-Bangsa (LBB).
After World War 1
Akibat Perang Dunia I
Bidang
Ekonomi : perekonomian dunia kacau, banyak negara yang
mengubah sistem perekonomiannya untuk mengatasi kesulitan, seperti :
- Italia dengan sistem Korporasi
- Jerman dengan program empat tahun
- Amerika Serikat dengan program New Deal
- Turki dengan Etatisme
Bidang
Politik : terjadi perubahan-perubahan peta politik
dunia :
- Kerajaaan-kerajaan besar berubah menjadi republik
yang sempit. (Rusia, Austria, Turki, Hongaria, dan Jerman)
- Muncul negara-negara baru (Polandia, Finlandia,
Cekoslowakia, Mesir, Irak, Libanon)
- Negara-negara pemenang perang memperoleh tambahan
wilayah :
* Inggris mendapat Israel dan Kamerun
* Perancis mendapat Syria dan Libanon
* Jepang mendapat kepulauan Carolina dan Mariana
* Lahirnya faham-faham baru (Naziisme, Fasisme, dan
Komunisme)
Bidang
Sosial : kaum buruh mempunyai kedudukan yang penting
karena dibutuhkannya produksi alat-alat perang. Posisi mereka menjadi kuat
sehingga memperoleh jaminan hidup yang lebih baik. Emansipasi wanita semakin
kuat, mereka aktif memberikan bantuan, kususnya dibidang kesehatan.
Negara Totalitarian
Negara Totalitarian adalah negara yang menempatkan
pemerintah sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Pemerintah mempunyai kekuasaan
absolut untuk mengatur kehidupan warga negara disegala bidang. Ciri-ciri negara
totalitarian adalah hanya ada satu partai yang berkuasa dan dominasi militer
yang amat kuat.
Negara totalitarian adalah Negara yang menempatkan
pemerintah sebagai pemegang kedaulatan tertinggi.
Ciri – ciri Negara totalitarian adalah hanya ada
satu partai yang berkuasa dan dominasi militer yang amat kuat. Ciri lain adalah
mereka menganggap ras mereka lebih tinggi dari ras lainnya.
Lahirnya Negara Fasis
Fasisme sebagai salah satu lambing kediktatoran
sebenarnya telah muncul jauh sebelum abad ke-20. Fasisme merupakan faham
golongan nasionalis ekstrim yang menganjurkan dijalankannya kekuasaan
pemerintah otoriter. Fasisme mengutamakan kepentingan diatas segala – galanya.
Negara fasis umumnya totalitarian. Ciri – ciri
Negara totalitarian adalah hanya ada satu partai yang berkuasa dan dominasi
militer yang amat kuat. Ciri lain adalah mereka menganggap ras mereka lebih
tinggi dari ras lainnya.
Negara – Negara yang berpaham fasis yaitu : Italia,
Jerman dan Jepang
1. Fasis
Italia
Italia menjadi salah satu pemenang dalam perang
Dunia I, tetapi Italia amat kecewa karena hanya mendapatkan keuntungan yang
sedikit, dan membuat situasai politik dan ekonomi menjadi tidak stabil. Ekonomi
egara tersebut terus memburuk. Dalam keadaan seperti ini muncul tangan besi
Benito Amilcare Andre Mussolini
a. Terbentuknya
fasisme di Italia
Pada tahun 1919, Mussolini membentuk partai Fasis (
Fascio de combbattimento ). Sejak itu ia mengembangkan paham fasis di Italia.
Faktor – faktor pendorong terbentuknya fasisme di
Italia :
1. Kekecewaan
rakyat Italia atas penyempitan wilayah akibat Perang Dunia I.
2. Keinginan
Italia untuk mengulang masa kejayaan Romawi.
3. Penderitaan
rakyat akibat Perang Dunia I.
4. Kelemahan atas
kebajikan pemerintahan Raja Viktor Emmanuel III.
5. Kemenangan
Partai Fasis saat pemilu tahun 1922.
6. Berkembangnya
Fasisme di Italia
Pada tahuan 1922. Mussolini terpilih menjadi Perdana
Menteri, selanjutnya ia memangkat diri sebagai “ Il Dauce “ ( Sang Pemimpin ).
Upaya – upaya Mussolini untuk mencapai kejayaan
Italia, yaitu :
1. Menyingkirkan
lawan – lawan politiknya yang mencoba merintangi usahanya.
2. Memperkuat
angkatan perang.
3. Menguasai
selurug laut tengah sebagai Mare Nostrum atau laut kita.
4. Membentuk “ Re
Sorgimento “ dengan semangat “ Italia La Prima “ ( Italia Raya ).
5. Menduduki
Libia, Ethopia ( Absenia ) dan Albania dan lain – lain.
2. Nazisme
di Jerman
Setelah perang Dunia I, Jerman mengalami kehancuran
terutama dalam hal Infrastruktur dan ekonomi. Dalam kekacauan ekonomi ini
muncul tokoh Adolf Jitler. Ia mendirikan Partau Nazi ( National Sozialistice
Deutsche Albelter Partai ).
a. Terbentuknya
Naziisme di Jerman
Adolf Hilter merupakan pemimpin Nazisme di Jerman.
Visi misi politik Hilter tercemin dalam bukunya yang berjudul “ Mein Kamf “ (
Perjuangan saya ). Dalam buku tersebut termuat dua hal pokok, yaitu :
1. Bangsa Jerman
( Ras Arya ) merupakan ras yang paling unggul.
2. Sebagai bangsa
yang besar, maka Jerman memerlukan sejumlah wilayah taklukan.
3. Menggeloralan
Chauvinisme ( Nasional berlebihan ) untuk membangkitkan harga diri bangsa
Jerman.
4. Membangun
angkatan perang yang kuat.
5. Membangun
Industri secara besar – besaran, dan lain-lain.
3. Militerisme
di Jepang
Pada tahun 1914, Jepang di bawah kaisar Hirota
mengalami kemajuan pesat dalam bidang perdagangan, industri, dan militer
menganggap dirinya keturunan Dewa Matahari (Amateraucu Omikami), bangsa Jepang
menganggap bangsa lain lebih rendah. Jepang melancarkan politik eskpansi ke
Negara – Negara di kawasan Asia – Pasifik.
a. Terbentuknya
Militerisme di Jepang
Dipelopori oleh perdana Menteri Tanaka, masa
pemerintahan Inasir Hirohito dan dikembangkan oleh Perdana Menteri Hideki Tojo.
Terbentuknya Militerisme dipengaruhi oleh faktor –
faktro berikut :
1) Keinginan
Jepang untuk menduduki daerah sekitarnya yang memiliki sumber bahan mentah.
2) Keinginan
Jepang untuk mengusai dan memimpin Negara – Negara di sekitarnya.
3) Keinginan
Jepang untuk melemahkan Negara – Negara pesaingnya..
4) Kelemahan
pemerintah sipil yang mengakibatkan ketidakmampuan Jepang dalam mengatasi
krisis ekonomi dunia ( Malaise ) pada tahun 1929.
b. Berkambangnya
Militerisme di Jepang
Pada masa pemerintahan kaisar Hirota, Jepang mulai
tampil sebagai Negara industri yang maju. Majunya industri tersebut Jepang
mulai melancarkan politik ekspansi ke Negara – Negara di kawasan Asia Pasifik.
Dalam melancarkan politik ekspansinya, kaisar
Hirohita melakukan tindakan – tindak sebagai berikut :
1) Mengobarkan
semangat Bushido ( jalan ksatria ) sebagai semangat berani mati demi Negara dan
kaisar.
2) Menyingkirkan
tokoh – tokoh politik yang anti militer.
3) Memodernisasi
angkatan perang.
4) Mengenalkan
ajara Shinto Hakko Ichi-u, yaitu dunia sebagai satu keluarga yang dipimpin oleh
Jepang.
5) Mempropagandakan
Jepang sebagai cahaya, pemimpin dan pelindung Asia yang membebaskan bangsa –
bangsa dari penjajahan bangsa Barat dll.
LIGA BANGSA-BANGSA (LBB)
Latar belakang berdirinya LBB. Berdasarkan akibat-akibatyang ditunjukkan dalam perang dunia I, jelaslah bahwa perang mendatangkan malapetaka bagi umat manusia. Di antara mereka timbul kesadaran untuk mengusahakan terciptanya dunia yang damai. Usaha-usaha perdamaian dunia antara lain dilakukan oleh beberapa tokoh-tokoh penting, di antaranya yaitu
Latar belakang berdirinya LBB. Berdasarkan akibat-akibatyang ditunjukkan dalam perang dunia I, jelaslah bahwa perang mendatangkan malapetaka bagi umat manusia. Di antara mereka timbul kesadaran untuk mengusahakan terciptanya dunia yang damai. Usaha-usaha perdamaian dunia antara lain dilakukan oleh beberapa tokoh-tokoh penting, di antaranya yaitu
1. Pada tahun 1923, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Bryan, mengumumkan
Peace Plan (rencana perdamaian). Isinya adalah suatu permintaan agar setiap
pertikaian antar dua negara diperiksa terlebih dahulu oleh sebuah komisi.
Komisi bertugas untuk mengusahakan jagan sampai terjadi perang atau bahkan diusahakan
suatu perdamaian di antara kedua pihak tersebut.
2. Woodrow Wilson (AS) mengusulkan untuk mengakhiri perang dan menjamin perdamaian dunia supaya melaksanakan Peace Without Victory yang berisi hal-hal berikut:
2. Woodrow Wilson (AS) mengusulkan untuk mengakhiri perang dan menjamin perdamaian dunia supaya melaksanakan Peace Without Victory yang berisi hal-hal berikut:
(1). Perjanjian rahasia tidak diperbolehkan.
(2). Semua bangsa mempunyai kedudukan yang sama.
(3). Diadakan pengurusan persenjataan.
3. Peace Without Victory ini kemudian menjelma menjadi Wilson Fourteen Point (14 pasal) pada tanggal 8 Januari 1918. Isi keempat belas pasal tersebut sebagai berikut: (1). Diplomasi rahasia tidak diperboehkan. (2). Pengurangan persenjataan. (3). Bangsa-bangsa diberikan hak untuk menentukan nasib sendiri. (4). Pembentukan Liga Bangsa-Bangsa (LBB).
3. Peace Without Victory ini kemudian menjelma menjadi Wilson Fourteen Point (14 pasal) pada tanggal 8 Januari 1918. Isi keempat belas pasal tersebut sebagai berikut: (1). Diplomasi rahasia tidak diperboehkan. (2). Pengurangan persenjataan. (3). Bangsa-bangsa diberikan hak untuk menentukan nasib sendiri. (4). Pembentukan Liga Bangsa-Bangsa (LBB).
Tujuan LBB
(1). Menjamin perdamaian dunia.
(2).
Melenyapkan perang.
(3). Diplomasi terbuka.
(4). Menaati hukum internasional dan perjanjian
internasional.
Sifat Dan Tugas LBB
(1).
Merupakan badan untuk pemeliharaan perdamaian dan menjadi badan pengawas daerah
perwalian atau daerah mandat LBB.
(2). Merupakan badan untuk mencegah perang dan
menyelesaikan perselisihan secara damai.
(3). Berusaha
mengatasi masalah yang menyangkut ancaman perang.
(4). Berusaha mengintegrasikan dan mengoordinasikan
lembaga-lembaga internasional yang sudah ada.
(5). Berusaha meningkatkan kerja sama dalam lapangan
kesehatan, social, keuangan, pengangkutan, perhubungan, dan lain-lain.
(6).
Memberikan perlindungan terhadap bangsa-bangsa minoritas.
Dalam melaksanakan tugasnya sebagai lembaga dunia,
Liga Bangsa-Bangsa (LBB) meraih beberapa keberhasilan juga kegagalan.
Keberhasilan LBB:
a.Menyelesaikan persengketaan-persengketaan kecil,
misalnya di Silesia Hulu. Wilayah yang semula menjadi sengketa antara Jerman
dan Polandia tersebut akhirnya menjadi milik Polandia.
b.Menyelesaikan daerah-daerah mandat. Daerah ini
perwaliannya diserahkan kepada negara tertentu untuk kemudian satu demi satu
diberi pemerintahan sendiri.
c.Menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat
darurat, misalnya membangun kembali perekonomian Eropa yang hancur dalam masa
antarbellum.
Bukti kegagalan LBB dapat dilihat pada
ketidakmampuannya mencegah agresi yang dilakukan oleh suatu negara atas negara
lain, misalnya:
a.Penyerbuan Jepang atas Manchuria (1931)
b.Pendudukan Italia atas Abbessynia (1935)
c.Penyerbuan Jerman atas Polandia (1939)
Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa menjalankan tugasnya
disebabkan kelemahan dalam tubuh lembaga tersebut:
a.Tidak ada aturan yang bersifat mengikat karena
semua didasarkan atas sukarela.
b.Tidak mempunyai kekuatan untuk menghukum negara-negara
yang melanggar aturan Liga Bangsa-Bangsa.
c.Liga Bangsa-Bangsa lemah terhadap negara-negara
besar.
d.Liga Bangsa-Bangsa menjadi alat politik
negara-negara besar.
Walaupun demikian LBB telah meletakkan dasar bagi
manusia untuk memelihara hubungan antarbangsa. Struktur Liga Bangsa-Bangsa juga
kemudian mengilhami struktur Perserikatan Bangsa-Bangsa.
World War 2
A. Penyebab Umum
1). Adanya unjuk kekuatan senjata yang diciptakan
oleh beberapa negara dan perlombaan senjata antar negara-negara Eropa, seperti
Inggris menciptakan Royal Air Force (Armada Udara) dan Jerman membuat
kapal tempur Bismarck dengan peluru kendali Vergeltung (pembalasan).
2). Adanya politik balas dendam (Revanche Idea) yang
dilakukan oleh negara Jerman.
3). Adanya politik mencari sekutu dengan munculnya
blok Sekutu dan blok Fasis.
4). Gagalnya Liga Bangsa-Bangsa (LBB) dalam upaya
menciptakan perdamaian dunia.
5). Adanya politik ekspansi beberapa negara fasis
(militer) seperti:
(a). Jerman, dengan semboyan Jerman Raya (Lebensraum).
(b). Italia, dengan semboyan Italia Raya (Italia Iradenta) atau
(Italia la Prima).
(c). Jepang dengan semangat Hakko Ichi-u.
B. Penyebab Khusus
1). Penyerbuan Jerman terhadap Polandia pada tanggal
11 September 1939.
2). Terjadi penyerbuan yang dilakukan Jepang
terhadap Pangkalan Armada Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour,
Hawaii pada hari Minggu tanggal 7 Desember 1941.
Pihak yang terlibat dalam Perang Dunia II
Tanggal :1 September 1939 – 2 September 1945
Lokasi : Eropa, Pasifik, Asia Tenggara, Timur Tengah, Mediterania dan Afrika.
Hasil : Kemenangan sekutu, munculnya Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai negara adidaya, terbentuknya blok-blok yang menjurus ke Perang Dingin, mulai lepasnya negara-negara jajahan Eropa.
Pihak Yang terlibat:
Blok Poros (AXIS)
Tanggal :1 September 1939 – 2 September 1945
Lokasi : Eropa, Pasifik, Asia Tenggara, Timur Tengah, Mediterania dan Afrika.
Hasil : Kemenangan sekutu, munculnya Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai negara adidaya, terbentuknya blok-blok yang menjurus ke Perang Dingin, mulai lepasnya negara-negara jajahan Eropa.
Pihak Yang terlibat:
Blok Poros (AXIS)
Militer tewas: 8.000.000
Sipil tewas: 4.000.000
Total tewas: 12.000.000
Negara-negara Poros (AXIS) adalah negara-negara yang menentang pihak Sekutu selama Perang Dunia II.
Ada 3 negara utama dalam kekuatan poros yaitu; Nazi Jerman, Italia dan Kekaisaran Jepang. Pada puncak kejayaan mereka, Kekuatan Poros menguasai dominasi daerah yang sangat luas di Eropa, Asia, Afrika dan Oseania/Pasifik. Tetapi Perang Dunia II berakhir dengan kekalahan mereka. Seperti pihak Sekutu, keanggotaan Negara-negara Poros tidak tetap, dan beberapa negara bergabung dan kemudian meninggalkan Negara-negara Poros selama perang berlangsung.
Anggota Negara-negara Poros minoritas:
Bulgaria, Hongaria, Yugoslavia, Finlandia, Thailand,
Rumania
Negara Boneka Jepang:
Manchukuo, Mengjiang (bagian wilayah di Mongolia], Nanking (bagian wilayah di Tiongkok), Burma, Filipina, dan India
Manchukuo, Mengjiang (bagian wilayah di Mongolia], Nanking (bagian wilayah di Tiongkok), Burma, Filipina, dan India
Negara boneka Italia:
Albania dan Ethiopia
Albania dan Ethiopia
Negara boneka Jerman
Serbia
Serbia
Negara lainnya yang berkoalisi
Spanyol dan Denmark
Spanyol dan Denmark
Bekas anggota
Uni Soviet, Berdiri sendiri/memihak Sekutu pada 1941.
Uni Soviet, Berdiri sendiri/memihak Sekutu pada 1941.
Negara Sekutu:
Militer tewas: 17.000.000
Sipil tewas: 33.000.000
Total tewas: 50.000.000
Blok Sekutu pada Perang Dunia II adalah negara-negara yang berperang bersama melawan Blok Poros (Jerman, Italia, dan Jepang) dari 1939 sampai 1945.
Anggota Sekutu
Sipil tewas: 33.000.000
Total tewas: 50.000.000
Blok Sekutu pada Perang Dunia II adalah negara-negara yang berperang bersama melawan Blok Poros (Jerman, Italia, dan Jepang) dari 1939 sampai 1945.
Anggota Sekutu
Setelah penyerangan Jerman ke Polandia (1939)
Polandia, Britania Raya (termasuk Kerajaan India & Negara Koloni), Perancis, Australia, Selandia Baru, Nepal, Afrika Selatan, Kanada
Polandia, Britania Raya (termasuk Kerajaan India & Negara Koloni), Perancis, Australia, Selandia Baru, Nepal, Afrika Selatan, Kanada
Setelah berakhirnya perang Poni (1940)
Norwegia, Belgia, Luksemburg, Belanda, Yunani, Kerajaan Yugoslavia, Uni Soviet, Tannu Tuva
Norwegia, Belgia, Luksemburg, Belanda, Yunani, Kerajaan Yugoslavia, Uni Soviet, Tannu Tuva
Setelah pengeboman Pearl Harbor (1941)
Panama, Kosta Rika, Republik Dominika, El Salvador, Haiti, Honduras,
Nikaragua, Amerika Serikat, China, Guatemala, Kuba, Cekoslowakia
Panama, Kosta Rika, Republik Dominika, El Salvador, Haiti, Honduras,
Nikaragua, Amerika Serikat, China, Guatemala, Kuba, Cekoslowakia
Setelah pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa
(1942)
Meksiko, Brasil, Ethiopia, Irak, Bolivia, Iran, Italia, Kolombia, Liberia
Meksiko, Brasil, Ethiopia, Irak, Bolivia, Iran, Italia, Kolombia, Liberia
Setelah D-Day (1944)
Romania, Bulgaria, San Marino, Albania, Hungaria, Bahawalpur, Ekuador, Paraguay, Peru, Uruguay, Venezuela, Turki, Arab Saudi, Argentina, Chile
Romania, Bulgaria, San Marino, Albania, Hungaria, Bahawalpur, Ekuador, Paraguay, Peru, Uruguay, Venezuela, Turki, Arab Saudi, Argentina, Chile
Setelah pengeboman Hiroshima (1945)
Mongolia
Mongolia
Perkiraan jumlah korban
tewas Perang Dunia II
Uni Soviet = 23,200,000
Cina = 10,000,000
Jerman = 7,500,000
Polandia = 5,600,000
Indonesia = 4,000,000
Jepang = 2,600,000
India = 1,587,000
Yugoslavia = 1,027,000
Perancis Indochina = 1,000,000
Rumania = 841,000
Hungaria = 580,000
Perancis = 562,000
Italia = 459,500
U.K = 450,400
Amerika Serikat = 418,500
Cekoslowakia = 365,000
Lithuania = 353,000
Yunani = 300,000
Latvia = 227,000
Belanda = 205,900
Ethiopia = 205,000
Dll
Kronologi Perang Dunia II
Pada saat terjadi Perang Dunia II, sikap Amerika
Serikat memihak sekutu blok demokrasi yang meliputi negara Inggris, Perancis,
Belanda, dan Belgia. Hal ini dapat dilihat dari beberapa bentuk bantuan yang
diberikan sebagai berikut:
a. Menerima Lend Lease Act oleh
kongres. Perundangan ini memberi kekuasaan kepada presiden untuk menjual,
meminjamkan, menyewakan dan juga menukarkan peralatan perang beserta amunisinya
yang dibutuhkan oleh sekutu blok demokrasi. Selain itu, Amerika Serikat juga
siap mengawal kapal-kapal yang mengangkut keperluan perang ke negara-negara
sekutu dan bersedia melemahkan Angkatan Laut Jerman dengan menyita kapal-kapal
Jerman yang ada di pelabuhannya.
b. Membantu rakyat untuk menciptakan demokrasi
dengan cara melawan para pemimpinnya di beberapa negara yang mempertahankan
diri sebagai negara diktator.
A. Perang Dunia II di Eropa
Perang Dunia II di Eropa dimulai tanggal 1 September
1939 saat Jerman menyerbu atau menguasai (aneksasi) Pelabuhan Danzig (Polandia)
yang dianggap sebagai miliknya sebelum Perang Dunia I, Austria, dan daerah
Sudeten (Cekoslovakia). Agresi militer Jerman ini dipandang oleh semua pihak
sebagai tanda awal mula meletusnya Perang Dunia II di Eropa.
Kronologis Kejadian Perang Dunia II Yang Terjadi Di
Eropa:
a. 3 September
1939: Inggris dan Perancis menyatakan perang terhadap Jerman.
b. 10 Juni
1940: Italia menyatakan perang terhadap Inggris dan Perancis.
c. 22 Juni
1940: Pasukan Jerman dan Italia bergabung mampu menaklukkan Perancis.
d. 6 April
1941: Pasukan Jerman berhasil menduduki Yunani, Yugoslavia, dan Mesir.
e. 8
September 1941: Pasukan Jerman berhasil menduduki Ukraina dan Rusia.
f. 23 Oktober
1942: Pasukan gabungan Sekutu-Amerika Serikat dipimpin
oleh Montgomery
(Inggris) dan Eisenhower (Amerika Serikat)
berhasil mengalahkan pasukan gabungan Jerman dan Italia.
g. 1 Mei 1944: Italia
menyerah kepada Sekutu-Amerika Serikat.
h. 6 Juni
1944: Pasukan gabungan Sekutu-Amerika Serikat secara besar-besaran
menyerang
Jerman.
i. 30 April
1945: Hitler meninggal dunia dengan cara bunuh diri di
bunkernya.
j. 7 Mei 1945: Jerman
menyerah kepada Sekutu-Amerika Serikat dan Perang Dunia II dikawasan Eropa
berakhir.
B. Perang Dunia II di Asia Pasifik.
Perang Dunia II di kawasan Asia Pasifik dimulai
tanggal 7 Desember 1941 waktu setempat, ditandai dengan Jepang menyerbu
Pangkalan Angkatan Laut milik Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii yang
dianggap sebagai saingan yang kuat. Agresi militer yang dilakukan Jepang inilah
sebagai tanda meletusnya Perang Dunia ke II di Asia Pasifik.
Kronologis Kejadian Perang Dunia ke II di Asia
Pasifik:
a. 7 Desember
1941: Jepang menyerbu Pangkalan Angkatan Laut milik Amerika Serikat di
Pearl Harbour, Hawaii.
b. Tahun 1941-1944: Jepang
berhasil menguasai wilayah yang sangat luas meliputi seluruh wilayah Asia
tenggara dan wilayah Cina Timur. Ketika itu, Amerika Serikat dan bangsa Eropa
yang berhasil menyelamatkan diri membangun pertahanan di Australia.
c. Juli 1944: Pasukan
Amerika Serikat dipimpin Jenderal Mac Arthur dengan siasat perang
"Loncat Katak" menyerang pertahanan Jepang di Pulau Saipan (Kepulauan
Mariana) Pasifik dan bertempur di Laut Karang. Pada saat itu, Jepang menderita
kekalahan dan Pulau Saipan berhasil diduduki Amerika Serikat.
d. 6 Agustus
1945: Kota Hiroshima dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat dan
menyusul tanggal 9 Agustus 1945 giliran Kota Nagasaki dibom atom. Kedua kota
tersebut hancur total dan instalasi militer Jepang lumpuh.
e. 14 Agustus
1945: Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
f. 2
September 1945: Jepang menandatangani perjanjian perdamaian di atas
kapal Missouri milik Amerika Serikat, dan Perang Dunia II di kawasan Asia
Pasifik berakhir.
Akhir Perang:
Sekutu mendaratkan pasukan di PAntai Normandia, 6 Juni 1944
April
1945,
ibukota Jerman yaitu Berlin sudah dikepung oleh Uni Soviet
Jerman menyerah pada Sekutu, Mei 1945
Tanggal 6 dan
9 Agustus 1945 Hiroshima dan Nagasaki di bom atom oleh AS.
14
Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat pada
Sekutu
17
Juli-2 Agustus 1945 --> Konfrensi Postdam
Keputusannya :
Jerman dibagi jadi
Jerman Barat dan Jerman Timur
Jerman harus membayar
pampasan perang
Angkatan perang Jerman
dikurangi
Partai NAZI dihapus
Penjahat perang akan
dihukum
8
September 1951--> Perjanjian San Francisco
Keputusannya:
Jepang diperintah oleh
tentara pendudukan AS
Jepang membayar
pampasan perang
Daerah yang dikuasai
Jepang dikembalikan ke pemiliknya
Penjahat perang akan
dihukum
Akibat Perang Dunia 2
Perang Dunia yang berlangsung antara tahun 1939 -
1945 menimbulkan akibat yang besar di bidang Politik, Ekonomi, Sosial dan
Kerohanian bagi Negara - Negara di Dunia.
Bidang
Politik
Akibat yang muncul di bidang Politik setelah Perang
Dunia ke 2 berakhir seperti berikut :
Amerika Serikat ( U.S.A
) dan Rusia ( Uni Soviet ) sebagai pemenang dalam Perang Dunia ke 2, tumbuh
menjadi Negara Raksasa ( Adikuasa ).
Terjadinya perebutan
pengaruh antara Amerika Serikat ( Blok Barat ) dan UniSoviet ( Blok Timur )
yang menimbulkan Perang Dingin.Jika keduanya berimbang terjadi keseimbangan
kekuatan ( Balance of Power Policy ), walaupun perdamaian diliputi ketakutan.
Nasionalisme di Asia
berkobar dan timbul negara merdeka seperti Indonesia ( 17 Agustus 1945 ),
Filipina ( 4 July 1946 ), India dan Pakistan Dominion ( 15 Agustus 1947 ) dan
India merdeka Penuh ( 26 Januari 1950 ), Burma ( 4 Januari 1948 )dan Ceylon
Dominion ( 4 Februari 1948 ).
Munculnya Politik
mencari kawan atau aliansi yang di bentuk berdasarkan kepentingan keamanan
bersama, misalnya NATO ( North Atlantic Trinity Organization ), SEATO ( South
East Asia Treaty Organization ), dan METO.
Munculnya Politik
memecah belah Negara, misalnya :
Jerman dibagi
menjadi dua Negara yaitu, Jerman Barat ( Di kuasai Amerika Serikat dan
Sekutunya ) dan Jerman Timur ( di kuasai oleh Uni Soviet ).
Korea di bagi
menjadi dua Negara, yaitu Korea Selatan dan Korea Utara.
Indo - Cina di
bagi menjadi tiga negara yaitu, Laos, Kamboja, dan Indo-Cina
India di bagi
menjadi dua Negara yaitu, India dan Pakistan.
. Bidang
Ekonomi
Perang Dunia 2 menghancurkan perekonomian negara -
negara di dunia kecuali Amerika Serikat. Amerika Serikat menjadi pusat kekayaan
dan kreditur dari seluruh Dunia.
Untuk menanamkan pengaruhnya di Negara - Negara
Eropa dan yang lain, Amerika Serikat melaksanakan program. Misalnya Truman
Doctrine ( 1947 ), Marshall Plan ( 1947 ), Point Truman dan
Colombo Plan. Program - program ini merupakan usaha untuk membendung
berkembangnyaKomunisme.
Bidang Sosial
Untuk membantu penduduk yang menderita akibat korban
dari Perang Dunia ke 2 PBB membentuk URRA ( United Nations Rehabilitation
Administration ). Tugas URRA di antaranya sebagai berikut :
Memberi makan kepada
orang - orang yang terlantar .
Mendirikan Rumah Sakit.
Mengurus pengungsi dan
menyatukan dengan keluarganya.
Mengerjakan kembali
tanah yang rusak.
Bidang Kerohanian
Penderitaan yang ditimbulkan akibat dari Perang
Dunia ke 2 menyadarkan manusia akan akibat buruk nya Perang. Penduduk Dunia
menyadari perlunya lembaga yang dapat menjaga perdamaian Dunia
setelah Liga Bangsa - Bangsa ( LBB ) dibubarkan. Pada tanggal
24 Oktober 1945 didirikan Perserikatan Bangsa - Bangsa ( PBB ) atau
United Nations Organization ( UNO ). Lembaga ini diharapkan dapat menjaga
Perdamaian Dunia.
Trmksh infonya
BalasHapus