Kubuka kembali buku lama itu
dengan ratusan kata dan makna
terlihat lucu dan menyakitkan
tapi itulah masa lalu
Coretan abstrak pada lembar pertama
simpan amarah yang terpendam
amarah yang terus menyiksa
tapi membuat makin dewasa
Kulihat lembar selanjutnya
tersimpan barisan kalimat
sebait doa dan harapan
yang mungkin belum terjawab
Dirimu tahu isi dari semua bait ini
inti dari semua isi buku ini
sampai bagian terakhir ;
kumpulan tisu. Dan sebuah gambar.
Ingin sekali kutulis perasaanku sekarang
dibawah lembaran tipis nan rapuh
dengan lengan yang patah
dan hari yang retak
selalu kuawali hari dengan doa
lalu membayangkan senyummu
dan saat ingin akhiri hari
kututup dengan doa dan senyummu
terimakasih telah memberikan senyummu kepada dunia
meski senyummu bukan untukku
Tidak ada komentar :
Posting Komentar