Sabtu, 04 Oktober 2014

Lembaran masa lalu

Kubuka kembali buku lama itu
dengan ratusan kata dan makna
terlihat lucu dan menyakitkan
tapi itulah masa lalu

Coretan abstrak pada lembar pertama
simpan amarah yang terpendam
amarah yang terus menyiksa
tapi membuat makin dewasa

Kulihat lembar selanjutnya
tersimpan barisan kalimat
sebait doa dan harapan
yang mungkin belum terjawab

Dirimu tahu isi dari semua bait ini
inti dari semua isi buku ini
sampai bagian terakhir ;
kumpulan tisu. Dan sebuah gambar.

Ingin sekali kutulis perasaanku sekarang
dibawah lembaran tipis nan rapuh
dengan lengan yang patah
dan hari yang retak

selalu kuawali hari dengan doa
lalu membayangkan senyummu
dan saat ingin akhiri hari
kututup dengan doa dan senyummu

terimakasih telah memberikan senyummu kepada dunia
meski senyummu bukan untukku


Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Translate